Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Drone SAR dan Hasrat Tanggap Bencana

24 Juni 2019   16:30 Diperbarui: 25 Juni 2019   04:14 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DroneSAR menari di angkasa. Mengumpulkan dan merekam segala data yang dipinta | Foto: Dokpri

Pertama, mitigasi bencana perkotaan dengan data presisi. Padatnya wilayah perkotaan memungkinkan bencana tiba. Pemetaan bencana dalam upaya mitigasi dapat dilakukan dengan menggunakan DroneSAR. Analisis Data Spasial (Peta Drone) diolah dengan Kecerdasan Buatan (AI) dan Pemelajaran Mesin (ML).

Dari sana, pengguna dapat mengkalisikasi bangunan dan nonbangunan secara akurat dan cepat. Peta Drone presisi tinggi itu dapat digunakan untuk memperkirakan dampak banjir, serta tindakan dan pengelolaan ruang untuk memitigasi dampak banjir di wilayah perkotaan.

Peta drone presisi tinggi tersebut dapat juga dipergunakan untuk memperkirakan potensi kebakaran dan tindakan mitigasi bencana. Selain itu, peta drone itu bisa juga dipakai untuk menentukan potensi kerusakan dan kemungkinan adanya korban akibat gempa bumi.

Kedua, respons dan penilaian cepat atas banjir. Terkait dokumentasi, DroneSAR dapat digunakan untuk melakukan reportase tentang skala bencana banjir secara aktual. Peta Drone dapat menjadi tumpuan untuk menghitung ruang publik, fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta infrastruktur penting yang tergenang secara cepat dan akurat.

Dengan demikian, pengguna DroneSAR dapat menghitung luas genangan dan jumlah bangunan yang terdampak hanya dalam hitungan jam. Selain itu, peta drone presisi tinggi merupakan "modal emas" untuk menentukan jalur evakuasi yang aman dan akurat dalam tempo yang singkat.

Ketiga, penilaian kerusakan pascagempa. DroneSAR diterbangkan secara manual atau autopilot untuk menjangkau seluruh wilayah yang terdampak gempa bumi. Selain menghasilkan peta presisi tinggi, DroneSAR juga mampu mengambil video untuk mengetahui kondisi desa yang terdampak gempa. Jumlah rumah rusak atau kerugian dapat diketahui dalam hitungan jam.

Bukan hanya itu. Peta Drone dapat mengklasifikasi tingkat kerusakan rumah, seperti ringan dan berat, sebagai dasar penilaian kerusakan sebuah daerah yang terdampak bencana. Malahan dapat juga digunakan untuk perencanaan desa tanggap bencana.

Sebenarnya masih banyak faedah DroneSAR. Pemetaan kebakaran hutan dan lahan terbuka, misalnya. Ambil contoh lagi, drone dapat digunakan untuk menganalisis padi atau tanaman yang tumbuh subur, butuh pupuk, terserang hama, dan kepentingan pertanian cerdas lainnya.

Sungguh besar manfaat yang dapat kita ambil dari sebuah inovasi bernama DroneSAR.

Juara Bukan Akhir Inovasi
Menjelang pukul lima sore, Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-6 dan Riset Kebencanaan 2019 ditutup. Puji Tuhan, Tim DroneSAR Manajemen Kebencanaan berhasil meraih predikat terbaik alias Juara I. Tepuk tangan membahana di auditorium BNPB.

Radjawali, sang manusia-drone, mengepalkan tangan dan tersenyum ke arah saya. Matanya kilat semangat, wajahnya semburat harapan. Ia berbisik, "Juara bukan terminal akhir. Ia hanya persinggahan. Yang paling penting dari DroneSAR adalah kebermanfaatannya1"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun