Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Raja Gila dan Veronika Depresi

21 Oktober 2018   14:45 Diperbarui: 22 Oktober 2018   21:05 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tersebut dalam sebuah riwayat, seorang tukang sihir dengan kesaktian mahaampuh bermaksud menghancurkan seluruh kerajaan.

2

Maka, ia masukkan ramuan ajaib ke dalam sumur tempat semua orang minum. Siapa pun yang meminum air itu akan menjadi gila. Keesokan harinya, semua penduduk kerajaan itu mengambil air di sumur itu dan meminumnya, kecuali Raja dan keluarganya yang minum dari sumur lain. 

Akibatnya, selain Raja dan keluarganya, seluruh penduduk kerajaan itu gila.

Melihat kondisi rakyatnya, Raja berusaha mengendalikan keadaan. Aturan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kesehatan umum mulai dimaklumatkan. Tetapi, polisi dan kepala polisi yang juga meminum air dari sumur bertulah itu menganggap aturan yang ditetapkan Raja sangatlah aneh dan muskil diterapkan. 

Rakyat pun menuding Raja telah gila karena membuat aturan yang tak bisa diterima oleh akal mereka. Lantas, rakyat meminta supaya Raja segera turun takhta--karena mereka tidak mau diperintah oleh orang gila.

Raja putus asa dan berniat turun takhta. Namun, Ratu memintanya bersabar dan meminum air di sumur bertulah itu. Alhasil, setelah minum air sumur itu, Raja pun bersikap gila sama gilanya dengan rakyatnya.

Petikan kisah di atas dapat kita temukan dalam novel ini di halaman 42. Sepertinya Coelho hendak bertanya kepada kita, "Sebenarnya siapa yang gila?"

3

Apa saja yang ditawarkan novel ini? 

Semula saya berpikir pastilah keindahan pembacaan yang ditawarkan Coelho, sama seperti novel-novel sebelumnya. Ternyata, saya tenggelam dalam kenikmatan membaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun