Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Remba dan Balada Stasiun Pocin (2)

15 Juli 2018   10:30 Diperbarui: 15 Juli 2018   10:34 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: republika.co.id

"Banyak!"

"Di antaranya?"

"Sulit dikatakan!"

"Pengalaman tidak ada artinya tanpa pendalaman," kataku sambil tertawa. "Tidak sedikit laki-laki yang mengaku mengerti dan memahami perasaan perempuan, padahal mereka tidak mengerti dan tidak memahami apa-apa."

Sam menggeleng-geleng. Kukira, andaikan lelaki yang duduk di tepi ranjangnya bukan aku, pasti sudah dia labrak habis-habisan. Dia paling anti mendengar seseorang berceramah tentang cinta dan perasaan perempuan kepadanya, padahal orang tersebut tidak pernah bersentuhan langsung dengan cinta dan perempuan? Namun, tampaknya dia sadar siapa yang saat ini sedang duduk di hadapannya. Aku--Si Jago Debat. Fondasi alasan yang rapuh akan dengan mudah kupatahkan. Jadi, dia memilih diam.

"Tidak pernah jatuh cinta bukan berarti tidak paham perasaan perempuan!"

Sam mendelik. "Maksudmu?"

"Tidak ada maksud apa-apa!"

"Kamu mau bilang," dengus Sam, "kamu tahu banyak soal perempuan?"

Aku menggeleng. "Tidak!"

"Lantas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun