Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru.

The World's Top 2% Academician by Academia.edu 2021, 2022, 2023, 2024, 2025.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siraman Rohani Katolik Minggu: Menjadi Murid Kristus di Era Digital (Luk. 14: 25-33)

7 September 2025   09:24 Diperbarui: 7 September 2025   09:35 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gambar rohani katolik.

Hari ini adalah Hari Minggu Biasa XXIII. Bacaan Injil hari ini diambil dari teks Lukas 14: 25-33.

Isi Lukas 14: 25-33

Perikop Injil ini berbicara tentang pokok ketentuan menjadi murid Kristus di era digital atau era internet ini. Era internet adalah era di mana segala keputusan diambil dengan cepat tanpa perhitungan. Era di mana pengguna internet berani mengambil reziko. Di era ini, mekanisme asal jalan lebih penting dari mekanisme prosedur dan perencanaan.

Pada suatu hari banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalananNya. Sambil berpaling, Yesus berkata kepada mereka, " Jika seseorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak layak menjadi muridKu. Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku ia tidak dapat menjadi muridKu". 

Pada ayat selanjutnya  Yesus menegaskan bahwa keputusan untuk menjadi muridNya harus merupakan keputusan penuh, bukan setengah. Keputusan penuh itu memerlukan perencanaan, pertimbangan dan perhitungan matang. Hal itu biasanya dilakukan oleh seseorang ketika mendirikan menara dan bagi seorang raja yang hendak berperang.

St. Carlo Acutis. Sumber: Gambar rohani katolik.
St. Carlo Acutis. Sumber: Gambar rohani katolik.

Renungan

Tepat hari ini, Minggu, 7 September 2025, Bapa Suci Sri Paus Pius XIV resmi mengkanonisasi Beato Carlo Acutis menjadi Santo Carlo Acutis di lapangan St. Petrus Vatikan., pesta St. Carlo Acutis dipestakan pada tanggal 12 Oktober setiap tahun.

Sepanjang menjelang akhir hidupnya, St. Carlo Acutis telah bekerja secara sangat luar biasa dengan Komputer dan teknologi untuk mendokumentasikan mukjizat ekaristi dan penampakan Maria. Menurut St. Carlo Acutis, "Semakin sering menerima Sakramen ekaristi, semakin serupalah kita dengan Yesus, sehingga bumi kita menjadi secercah surga".

Teladan St. Carlo Acutis adalah sangat cocok dengan pesan Injil hari. Injil hari ini menegaskan jawaban untuk cara kita menjadi murid Kristus di era digital atau era internet ini.

Menjadi murid Kristus adalah suatu totalitas, jiwa dan badan. Kita harus menyerahkan seluruh diri kita, yaitu: jiwa dan badan untuk Yesus. Keputusan menjadi murid Kristus harus sadar dan utuh. Kita tidak boleh terikat pada harta, relasi, keluarga, pekerjaan dan cita-cita. Hendaknya kita menjadikan nilai-nilai ajaran Kristus sebagai titik utama permenungan dan tujuan utama hidup kita.

Kita berjalan melalui jalan yang dilalui Kristus. Membenci dunia berarti kita menjadikan relasi, pekerjaan, cita-cita dan keluarga sebagai urutan kedua. Urutan pertama adalah Kristus dan nilai-nilai ajaranNya.

Sebagai murid Kristus, kita harus memikul salib Kristus, yaitu: penderitaan, pengorbanan dan kesetiaan kepada Kristus sendiri. Menjadi murid Kristus bukan merupakan rutinitas tanpa kesadaran atau ikutan karena ramai. Tetapi menjadi murid Kristus adalah pilihan hidup yang sadar melalui doa dan refleksi pribadi setiap hari.

Di era digital ini, pengikut Kristus seperti kita memiliki tantangan sendiri yang berat. Tetapi kita tidak berjuang sendiri. Tantangan kita di era internet ini telah atasi oleh St. Carlo Acutis. St. Carlo Acutis adalah contoh atau teladan kristiani yang kokoh di era internet ini. Dia menjadi Santo di era digital atau era internet ini.

Dalam diri St. Carlo Acutis, kita dapat belajar bahwa menjadi murid Kristus bukan merupakan keputusan cepat dan tanpa perhitungan. Menjadi murid Kristus bukan merupakan keputusan asal jalan dan serampangan.

Kita harus menjadi murid Kristus sejati dengan menolak konten-konten sesat, porno dan penuh kebencian. St. Carlo Acutis memberi contoh bahwa sebagai murid Kristus, kita harus menggunakan Media sosial untuk menaburkan kasih, perdamaian, iman dan harapan bagi sesama kita. 

St. Carlo Acutis, doakanlah kami, amin***

Selamat Hari Minggu, 7 September 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun