Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru.

The World's Top 2% Academician by Academia.edu 2021, 2022, 2023, 2024, 2025.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siraman Rohani Katolik Minggu: Menjadi Murid Kristus di Era Digital (Luk. 14: 25-33)

7 September 2025   09:24 Diperbarui: 7 September 2025   09:35 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gambar rohani katolik.

Menjadi murid Kristus adalah suatu totalitas, jiwa dan badan. Kita harus menyerahkan seluruh diri kita, yaitu: jiwa dan badan untuk Yesus. Keputusan menjadi murid Kristus harus sadar dan utuh. Kita tidak boleh terikat pada harta, relasi, keluarga, pekerjaan dan cita-cita. Hendaknya kita menjadikan nilai-nilai ajaran Kristus sebagai titik utama permenungan dan tujuan utama hidup kita.

Kita berjalan melalui jalan yang dilalui Kristus. Membenci dunia berarti kita menjadikan relasi, pekerjaan, cita-cita dan keluarga sebagai urutan kedua. Urutan pertama adalah Kristus dan nilai-nilai ajaranNya.

Sebagai murid Kristus, kita harus memikul salib Kristus, yaitu: penderitaan, pengorbanan dan kesetiaan kepada Kristus sendiri. Menjadi murid Kristus bukan merupakan rutinitas tanpa kesadaran atau ikutan karena ramai. Tetapi menjadi murid Kristus adalah pilihan hidup yang sadar melalui doa dan refleksi pribadi setiap hari.

Di era digital ini, pengikut Kristus seperti kita memiliki tantangan sendiri yang berat. Tetapi kita tidak berjuang sendiri. Tantangan kita di era internet ini telah atasi oleh St. Carlo Acutis. St. Carlo Acutis adalah contoh atau teladan kristiani yang kokoh di era internet ini. Dia menjadi Santo di era digital atau era internet ini.

Dalam diri St. Carlo Acutis, kita dapat belajar bahwa menjadi murid Kristus bukan merupakan keputusan cepat dan tanpa perhitungan. Menjadi murid Kristus bukan merupakan keputusan asal jalan dan serampangan.

Kita harus menjadi murid Kristus sejati dengan menolak konten-konten sesat, porno dan penuh kebencian. St. Carlo Acutis memberi contoh bahwa sebagai murid Kristus, kita harus menggunakan Media sosial untuk menaburkan kasih, perdamaian, iman dan harapan bagi sesama kita. 

St. Carlo Acutis, doakanlah kami, amin***

Selamat Hari Minggu, 7 September 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun