Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Utopia, Era Digital Telco dan #Switch

5 September 2020   01:36 Diperbarui: 5 September 2020   02:04 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu poster promo untuk switch mobile. (Gambar: Facebook.com/switchmobile.id).

Berpijak pada Pengalaman Praktis

Dalam ruang kita yang kian sempit, orang-orang sering menyodorkan kepada kita rokok atau panganan kecil seperti: biskuit, aqua, permen atau panganan-panganan lainnya. Suatu hal yang saya masih ingat dari nasihat kaum tua saya ialah bahwa saya harus berhati-hati terhadap panganan kecil atau rokok yang disodorkan orang-orang kepada saya. Sebab hal itu memiliki maksud terselubung untuk meningkatkan citra orang yang menawarkannya dan sebaliknya mungkin ingin menyingkirkan kita. Itu adalah salah satu bentuk persaingan hidup dalam lingkungan kerja. Hanya menguji apakah Anda sadar atau tidak sadar. Ketidaksadaran terhadap sesuatu hal dasariah dapat membahayakan jiwa Anda sendiri.

Sehingga Anda harus tetap berhati-hati, jangan Anda menerima rokok atau panganan kecil itu sebab kadang-kadang di dalam panganan itu sudah diberikan hal-hal tertentu yang membahayakan Anda. Sebaiknya secara amat halus, Anda tolak saja tawaran tersebut dengan mengatakan, "Maaf, saya masih kenyang atau saya baru saja makan dan minum!" Sehingga Anda dapat terhindar dari bahaya besar seperti tekanan, sihir dan semacamnya.

Jadi jika Anda disodorkan rokok atau panganan oleh orang-orang dalam lingkungan kerja Anda sebaiknya Anda tolak pemberian panganan itu. Sangat berbahaya jika Anda menerima pangan itu, jangan langsung makan di tempat itu, sebaiknya Anda simpan saja baik-baik di tas Anda lalu mengamankan rokok atau panganan itu di dalam kotak sampah. Katanya banyak orang telah meninggal dunia karena menjadi korban dari kelalaian merokok atau menyantap panganan-panganan yang disodorkan oleh orang-orang dengan cara seperti itu.

Era new normal segera dimulai. Tentu kita semua masih harus tetap waspada, vaksin Covid-19 masih belum diproduksi dan digunakan. Hal ini menyebabkan seluruh dunia masih menghadapi resiko tinggi terhadap serangan virus Covid-19 melalui relasi sosial dalam jarak dekat.

Kerumunan-kerumunan besar dalam jarak dekat telah dipahami sebagai ancaman bagi berkembangnya infeksi virus Covid-19. Pasar-pasar, bandara, kantor, sekolah, gedung-gedung publik, tempat wisata, pesta, pertemuan, dll yang dahulunya menjadi tempat favorit untuk berkumpul, kini telah menjadi ancaman.

Negeri Utopia

Menurut pencetusnya, Sir Thomas Morus dari Inggris, negeri Utopia adalah negeri tanpa uang, tanpa posisi dan tanpa kejahatan. Dunia yang diciptakan jaringan digital adalah pulau dunia ideal terluas yang sebagiannya sudah terjadi seperti yang pernah diimpikan oleh Sir Thomas Morus.

Istilah "utopia" diciptakan oleh negarawan dan cendekiawan Inggris Sir Thomas Morus, dengan menerbitkan novel filosofisnya berjudul "Utopia" pada tahun 1516 atau hampir tepat 500 tahun yang lalu. Setelah Alkitab, Utopia adalah buku yang paling sering dicetak di dunia. Sehingga tidak heran, bahwa tatanan masyarakat menurut Utopia menjadi sumber inspirasi perjalanan sejarah industri di dunia dari masa ke masa.

Promo kuota switch mobile. (Gambar: Facebook.com/switchmobile.id).
Promo kuota switch mobile. (Gambar: Facebook.com/switchmobile.id).
Dalam novel filosofis itu, filsuf dan humanis Sir Thomas Morus menyelesaikan persoalan politik dan sosial pada zamannya dengan nada menggigit. Sebagai antitesis, ia menawarkan pulau imajiner Utopia: sebuah masyarakat demokratis yang ideal, sepenuhnya demokratis di mana uang, harta, dan kejahatan tidak ada, di mana orang hidup dengan aturan hukum, alasan yang tercerahkan dan kolektivisme tanpa syarat.

Paradoks Utopia

Dalam perjalanan sejarah, visi Sir Thomas Morus tentang keadaan tatanan ideal tampaknya dari waktu ke waktu, harapan orang-orang ternyata pupus. Pada tahun 1927, sebuah film fiksi ilmiah panjang berjudul "Metropolis", yang disutradarai Fritz Lang menunjukkan kepada khalayak ramai tentang suatu masyarakat berdasarkan penindasan brutal terhadap kelas pekerja.

Sir Thomas Morus telah memberikan mimpi untuk kembali ke surga dengan nama Utopia dan dengan demikian mengilhami kepercayaan akan kemajuan menuju masa depan yang lebih baik. Di masanya, Sir Thomas Morus memperjuangkan kebebasan berbicara di parlemen dan kebebasan hati nurani.

Konsumen Menjadi Penguasa Nyata

Di zaman industri setelah perang dingin, perubahan radikal telah terjadi secara besar-besaran dalam memandang pasar. Dahulu produsen adalah penguasa nyata di dunia. Sekarang konsumen adalah penguasa nyata di dunia. Masyarakat sekarang adalah masyarakat seolah-olah seperti pasar yang terserap di dalamnya. Masyarakat membutuhkan promo-promo menarik.

Di negara-negara barat, pasca berakhirnya perang dingin ideologi-ideologi neoliberal tersebar luas. Menurut neoliberal, lingkup independen suatu masyarakat yang terpisah dari ekonomi tidak lagi dapat diakui. Masyarakat, seolah-olah, adalah pasar terserap. Inti dari pasar terlihat dalam mekanisme harga. Jika pasar bebas terjadi, utopia neoliberal sepenuhnya terwujud; maka politik tidak akan lagi menang, tetapi politik sekarang harus mematuhi pasar karena para konsumen adalah penguasa nyata.

"Pasar" dan "sosialisme" secara stereotip disandingkan. Hanya pasar dapat menyediakan mekanisme efisien. Friedrich von Hayek (1899-1992) mengatakan bahwa dalam dunia neoliberal, aturan pasar seperti Tuhan atas semua orang. Isyarat-Nya (harga) adalah komandan yang mengendalikan tindakan orang. Narasi 'pasar' sebagai dewa semu menyiratkan 'akhir sejarah' (eskatologis). Selain pasar seperti dewa, tidak boleh ada Tuhan lain yang relevan secara sosial dan tidak ada utopia lain untuk membentuk masyarakat.

Retretotopies

Meningkatnya krisis keuangan dan utang, pengangguran dan pemiskinan kelas menengah di negara-negara maju, rasa tidak aman yang meluas dan gelombang migrasi yang tidak disengaja menimbulkan keraguan tentang dunia yang dikendalikan pasar tanpa intervensi politik. Keuntungan dalam kebebasan terbukti mahal. Kegagalan utopia sosialis dan neoliberal membuat distopia semakin meningkat, distopia seperti skenario bencana iklim.

Dalam buku Retrotopia,  Zygmunt Bauman mengatakan bahwa penyebaran retrotopias sosial tidak lagi memiliki titik lenyapnya di masa depan yang indah, tetapi di masa lalu yang ideal. Bagi Bauman, retrotopia sosial dicirikan oleh transfigurasi masa lalu dan kerinduan akan kontinuitas di dunia yang terfragmentasi oleh neoliberalisme, di mana terjadi desolidasi, pelepasan dan kurangnya komitmen untuk kemajuan individu.

Retretotopies memiliki kerinduan akan masa lalu yang hilang, dicuri, "undead". Bauman menekankan penyebab utama meningkatnya kekerasan dalam dunia hyperglobalized, adalah pesimisme yang dibangun materialisme Thomas Hobbes.

Orang-orang tidak lagi siap untuk membayar keuntungan dalam kebebasan melalui hilangnya keamanan, seperti yang dituntut oleh elit liberal. Mereka semakin membatasi diri mereka sendiri dan merefleksikan identitas "nasional, etnis, agama, dll." Mereka sedang berada di "api suku". Hasilnya adalah meningkatnya agresivitas terhadap orang lain, orang asing dan mereka yang mencari perlindungan.

Hubungan #Switch, Digital Telco dan Masyarakat Utopia

Tentu Anda bertanya-tanya bagaimana hubungan antara kuota switch mobile yang diproduksi oleh Perusahaan Switch Mobile Indonesia yang beralamat di https://www.switchmobile.id/ ini dengan Utopianya Sir Thomas Morus dan konsep digital telco?

Produk digital telco kuota switch mobile hadir di saat dunia masuk dalam era digital. Era digital adalah era yang terhubung melalui saluran digital, dalam kondisi pasar dunia di mana konsumen adalah penguasa nyata dalam dunia.

Dengan demikian upaya untuk memperbanyak promo-promo menarik adalah harga tawar dan tindakan rasional dari Perusahaan Switch Mobile Indonesia untuk menarik minat para konsumen. Dengan munculnya kuota switch mobile, konsumen digital telco menemukan produk kuota digital telco yang benar-benar memberinya exicite every day dan selalu #readytoswitch.

Era digital telco memberikan kenyamanan yang tidak pernah dicapai dalam dunia sebelumnya. Digital telco kini hadir juga dalam suasana orang-orang semakin membatasi diri mereka sendiri dan derasnya refleksi terhadap identitas nasional, identitas, agama dll.

Poster untuk kuota switch mobile. (Gambar: Facebook.com/switchmobile.id).
Poster untuk kuota switch mobile. (Gambar: Facebook.com/switchmobile.id).
Digital telco switch mobile ini kini hadir dalam suasana Pandemi Covid-19. Di dalam kuota switch mobile terdapat kemampuan anti sedot pulsa yang memungkinkan komunikasi berlangung cepat dan lama. Boleh jadi di mata Switch Mobile Indonesia, para konsumen adalah penguasa dunia kini. Sehingga untuk menarik minat para konsumen, perusahaan perlu membuat promo-promo. Promo-promo menciptakan sebuah keadaan hidup dalam dunia digital telco yang semakin ideal dan mempersatukan manusia melalui komunikasi.

Gagasan Sir Thomas Morus tentang Utopia dipahami bukan saja sebagai masyarakat masa depan yang indah, tetapi juga masyarakat masa lalu. Dan bagaimana orang bisa mencapai keadaan ideal sebagai cita-cita masyarakat masa lalu yang hilang dan masa depan yang idealis, tetap menjadi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab para ahli. Tetapi bagi kita jelas, bahwa cita-cita adanya masyarakat Utopia adalah salah satu faktor penyebab utama munculnya era digital dan #Switch.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun