Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tujuh Faktor Penyebab Kesuksesan Membayar Angsuran Kredit

10 Agustus 2020   00:37 Diperbarui: 10 Agustus 2020   02:51 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motor absolut Revo 110 cc tahun mesin 2009. (Foto: jualo.com).

Oleh karena saya menganggap bahwa TPP itu berlangsung lancar maka pada Desember 2009, saya mengajukan kredit kepemilikan motor Revo selama 3 tahun. Kemudian motor Revo itu saya gunakan untuk memperlancar tugas-tugas saya sebagai guru bahasa Jerman.

Pengalaman saya pertama kali melakukan kredit motor pada tahun 2010, sampai berhasil menghabiskan angsuran motor pada tahun 2013 menjadi pelajaran amat berharga pada langkah hidup saya selanjutnya. Saya harus berjuang untuk membayar cicilan angsuran motor Revo itu selama 3 tahun.

Dengan angsuran sebesar Rp 630.000 pada tahun 2009, saya tidak mengalami kesulitan dalam membayar angsuran. Berkat TPP Non PNS, saya dapat membayar angsuran kredit selama 3-4 bulan ke depan sehingga saya berada pada posisi aman dari tagihan. Penghasilan saya saat itu dari TPP terbilang lebih dari cukup dan berada di atas nilai angsuran motor selama satu bulan.

Berikut saya catatkan 7  faktor penyebab saya sukses menyelesaikan angsuran pembayaran kredit pada tahun 2013, yaitu:

Pertama, sebagai umat beriman suatu kesuksesan hanya terjadi atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Rahmat Tuhan itu saya terima dalam rupa keselamatan dalam melakukan pelbagai perjalanan dengan kendaraan motor. Semua perjalanan itu memiliki risiko besar mengingat lancarnya arus lalulintas di jalanan. Risiko, seperti: kecelakaan dapat saja terjadi di jalan raya. Saya sering mengalami kecelakaan roda dua di jalan-jalan tetapi pelbagai kecelakaan itu hanya terjadi dalam kualifikasi ringan. Oleh sebab itu, sebagai manusia, kita harus selalu bertaqwa kepada Tuhan.

Kedua, kesuksesan dalam zaman sekarang terjadi akibat kerja sistem-sistem administrasi yang terintegrasi dalam jaringan internet. Saya belajar dari fakta bahwa lancarnya tunjangan profesi dalam lembaga pendidikan tempat saya bekerja. Sistem-sistem administrasi yang baik harus tertata rapih dalam sistem digital yang profesional.  

Ketiga, pembayaran TPP Non PNS dilakukan dengan transfer langsung ke no. rek. Bank BRI saya oleh Kemendikbud. Setelah Surat Keputusan Penetapan Nama-Nama Penerima TPP Non PNS SMA oleh Dirjen PMPTK dan kemudian Dirjen GTK di Kemendikbud pusat terbit. Transfer TPP yang lancar dan aman melibatkan mekanisme hukum (UU Guru dan Dosen 2005), sistem birokrasi yang tertib dan berkomitment tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Keempat, kelancaran pembayaran TPP itu berkaitan dengan penggunaan pelbagai produk perbankan yang profesional. Hal itu berarti bahwa saya, lembaga pendidikan tempat saya bekerja bersama pihak Kemendikbud menggunakan beberapa produk perbankan seperti: Butab, ATM, SMS dan internet. Saling menjaga kepercayaan adalah faktor utama di balik keberhasilan saya melunasi kredit angsuran tepat pada waktunya.

Saya (duduk berkalung bungkusan foto-tustel merah) berada di ruang guru-guru SMA Kristen Atambua tahun 2014. (Foto: Dokpri).
Saya (duduk berkalung bungkusan foto-tustel merah) berada di ruang guru-guru SMA Kristen Atambua tahun 2014. (Foto: Dokpri).
Kelima, keberhasilan harus berdasarkan pada kaidah-kaidah hukum dan agama yang berlaku. Kaidah-kaidah hukum dan agama mendukung keberhasilan dalam pekerjaan saya di sekolah melibatkan prestasi lembaga pendidikan. Saya juga tidak menyia-nyiakan kesempatan atau kepercayaan yang diberikan lembaga pendidikan kepada saya. Kepercayaan itu berasal dari komitmen pribadi, dukungan sesama staf guru, para siswa, para pegawai dan Komite Sekolah. Semua komponen di lingkungan kerja saya telah menuntun saya sehingga saya dapat sukses menunaikan semua tugas sekolah yang berorientasi pada mutu atau kualitas.

Keenam, dukungan sosial dan budaya, terutama keluarga dan lingkungan di mana kita tinggal. Dukungan sosial ini terasa menguatkan kita dalam berkarya. Tanpa mereka kita tidak bisa berkembang ke arah yang positif.

Ketujuh, adalah kesehatan jasmaniah dan rohani yang bagus selama bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun