Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Senanglah Berbicara dan Raihlah Banyak Sahabat!

19 Januari 2019   12:58 Diperbarui: 20 Januari 2019   00:18 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senanglah berbicara (Gambar: Wikihow.com)

Di kelas, siang ini aku menyaksikan siswa/iku duduk berdua-duaan lalu terus berbicara sambil tersenyum satu sama lain. Meskipun agak gaduh memang, tapi aku dapat memahami gejolak jiwa mereka yang riang dan bahagia, itu tandanya amat positif. 

Dengan berbicara mereka begitu ceriah karena mereka telah mengeluarkan segala gejolak rasa dalam dada mereka. Segala tindihan masalah terlupakan sesaat. Dengan saling bicara, semua masalah selesai.

Ini berbeda dengan siswa/i yang pendiam. Siswa/i pendiam, kesehatannya gampang terganggu, khususnya sakit mental. Banyak pembimbing tidak suka dengan kelas yang gaduh. Mungkin mereka meyakini bahwa kegaduhan dapat mengganggu ketentraman siswa/i atau guru lainnya. Padahal tidak terlalu mengganggu sebetulnya. 

Saya pernah menyimak, jika kelas ribut apakah orang-orang akan terganggu? Saya menemukan jawabannya tidak terlalu ribut agaknya. Pas-pasan saja ributnya sehingga tidak terlalu mengganggu. 

Jadi saya berpikir bahwa kelas sedikit gaduh itu positif karena para siswa/i senang berbicara. Karena mereka itu hidup, bukan benda mati. Mereka sedang menjalin persahabatan dengan teman kelas. Kelas hanya merupakan satu contoh.

Mentalitas suka bicara itu ternyata positif bagi perkembangan jiwa dan badan, bahkan perkembangan afeksi, motorik dan kognitif para peserta didik dan para guru sendiri. Pertama-tama bicara adalah bumbu persahabatan dan kedua bicara adalah kunci perkembangan. 

Jadi bukan hanya menulis dan membaca saja yang penting, tetapi terutama adalah bicara itu amat penting. Banyak orang menderita penyakit tidak suka bicara karena takut bicara salah atau takut membuat kesalahan. Selain itu juga mungkin karena ia tidak tahu bicara karena cacat.

Senanglah berbicara (Gambar: WikiHow)
Senanglah berbicara (Gambar: WikiHow)
Kemampuan bicara ialah rahmat besar dari Tuhan dalam kehidupanmu sehingga jangan sia-siakan rahmat tersebut.  Tetapi suka bicara mungkin nilainya 2 kali lebih besar dari rahmat besar itu. 

Suka bicara dapat membuat seseorang punya banyak sahabat. Suka bicara membuat jiwa dan raga seorang selalu bahagia. Suka bicara membuat semua persoalan dapat diatasi baik sendiri-sendiri, maupun secara bersama-sama. Suka bicara akan membuat orang selalu berbahagia dan riang gembira. Suka bicara adalah kunci kemajuan.  

Saya mengajak anda semua agar sukalah selalu berbicara: kemukakan pendapat, bertanya, menjawab dan berdebat secara positif dengan suara anda. Carilah tema-tema ceriah, persahabatan, yang lucu, aneh, dan positif. 

Agar anda dapat didengarkan, diterima dan dapat menjalin persahabatan secara positif dengan banyak sahabat untuk meraih kemajuan dan keberhasilan. Salam suka bicara!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun