Pesawat terbang jelas diciptakan oleh manusia manusiua luar biasa. Menciptakan sesuatu penemuan yang hebatnya direncanakan untuk mampu diopersionalkan diluar habitat manusia. Direncanakan mampu malang melintang di udara dan di angkasa yang memiliki sekian fenomena yang tidak dikenal di darat.
Banyak orang-orang yang belum pernah naik kapal udara. Kapal udara tidak akan mengalami jalan abruk-abrukkan, gerrudukkan, ajjrut ajrutan seperti kendaraan darat. Tak seperti yang dialami kendaraan ketika melewati jalan yang baru rusak atau sudah rusak (yang perbaikannya menunggu dana turun hingga jalannya sudah rusak parah).
Orang orang hebat ini menciptakan bagaimana burung besi bisa malang melintang diudara . Gak banyak yang mampu. Di Indonesia saja baru dua yang mampu buat pesawat terbang . Laksamana Muda ( pangkat lama ) Nurtanio .Beliau membuar pesawat latih Belalang yang pernah dipergunakan Sekolah Penerbang TNI AD di Semarang. Sebuah lagi SiKumbang. Belalalng dan Si Kumbang bermsein tunggal jenis piston engine., Overste ( Letnan Kolonel ) Udara Soemarsono memciptakan sebuah Helicopter .
Burung besi yang dibuat oraNG orang luar biasa ini diterbangkan oleh orang orang biasa yang dilatih secara tidak biasa yaitu dengan program program persiapan mulai dari selukbeluk aerodinamika bagaimana sebuah pesawat bisa mengudara karena dilengkapi sayap yang sedemikian rupa bentuknya sehingga bila ada angin dari depan bisa menghasilkan daya angkat ( lift ) dengan mengadopsi Sistim Bernouli . Juga belajar tantang mesin yang bila dihubungkan bisa memutar baling baling yang bentuknya dibuat mampu menciptakan gaya maju .Pilot juga mutlak kudu mengenali sifat kondisi cuaca yang tidak oernah diam stabil sebab kita sudah tahu bahwa bumu di berputaR disumbunya dan bergerak mengelilingi matahari .
Artinya seorang penerbang harus sudah siap menghadapi ( bukan memusuhi atau membuat takut ) perubahan cuaca .Pilot butuh jarak pandang yang cukup bisa meelihat kedepan sambil melirik kiri kanan dan keadaan tekanan yang stabil . Keadaan cuaca pastinya tidak akan statis .Selalu berubah .Perubahan bisa lambat bisa cepat tergantung dari arah dan kecepatan angin dan kondisi " terrain " ditanahdatar diperbukitan atau pegununganatau diatas perairan seperti sungai yang luas , danau atau lautan .
Karena tutuntuta itu agar manusia yang disebuat juru terbang atau pilot atau penerbang ata aviator harus mesti kudu must dilatih secara
luar biasa dalam arti khusus spesifik dibanding pendidikan lainnya . Pilot itu bukan cuma menaikkan ( take off ) atau mendaratkan ( landing )
pesawat saja . Bagian gampang ini bisa dilakukan siapa saja . ( Kata Flight Instructor saat mula mula diajar terbang : kalo cuma take off landing aza sih nenekmu bisa diajari dalam beberapa jam terbang saja .Tetapi pilot itu dipersiapkanuntuk menghadapi keadaan yang tidak normal .Yaitu mulai bila ada kelainan yang disebut abnormal terutama sekali bila menghadfapi kerusakan seriius misalnya mesin tiba tiba " koit " .Dari dua
mesin jadi hanya satu yang berfungsi atau malah dua duanya mati . Misanya juga dari tiga mesin jadi dua saja yg berfungsi.Dari empat mesin jadi tigak bahkan dua bahkan tiga mesin " meninggal " .Disini baru ada permasalahan yaitu pilot disiapkan untuk dengan tenang gak panik bagai
mana mengatasi le;ainan ini sesuai procedure sop yang sudah baku disiapkan . Sebagai pengetahuan mengatasi kelaian yang dihadapi misalnya antara mesi kanan mesin kiri juga ada sedikit perbedaan mengingat gaya itu terpengarauh dengan nadanya gara sentrifetal / sentrifugal . Seorang pilot yang mampu mengatasi latihan dan dinyatakan lulus check ini dikombinasikan dengan sekian apa yang harus dilakukan sebagai seorang Captain atau Nahkoda barulah diberi otorisaSI sebagai PILOT IN COMMAND ( PIC) . Tegasnya selaian " how to fly the aircraft correctly according to the procedures " seorang pilot yag dipersiapka jadi Captain dinilai cara "gaul " psikologis dengan sesama awak pesawat , dengan personalia di Flight Operation
juga bagaimana relasi dengan petugas pelaytanan penumpang di station station bandara di station.