Mohon tunggu...
I Wayan Egi Suryawan
I Wayan Egi Suryawan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi Menonton

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketuhanan Dalam Agama Hindu Di Bali Menganut Konsep Monotheisme

7 Maret 2025   19:44 Diperbarui: 7 Maret 2025   19:55 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai umat beragama, khususnya bagi agama   Hindu tentunya kita tidak asing lagi dengan yang namanya Tuhan. Sebagai agama tertua di dunia, agama hindu memiliki berbagai  ajaran-ajaran suci yang tertuang dalam kitab suci Veda. Kitab suci Veda tersebut dibagi menjadi dua yakni Veda Sruti dan Veda Smrti. Dimana salah satu dari dua bagian Veda tersebut mengajarkan konsep ketuhanan yang kompleks yang dimana sangat mendalam untuk dipelajari. Salah satu konsep penting dalam agama hindu adalah keyakinan terhadap adanya Brahman atau Tuhan itu sendiri. Konsep ketuhanan yang ada, tidak semuanya menganut pemahaman yang sama, seperti halnya agama Hindu di Bali dengan agama Hindu yang ada di India yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Salah satu yang menjadi perbedaan yaitu konsep penghayatan terhadap Brahman atau Tuhan, Hindu di India cenderung menganut konsep Politheisme yang dimana memuja banyak dewa, sedangkan di Bali menganut konsep Monotheisme yang berarti hanya mempercayai satu Tuhan. Hindu di Bali mengajarkan bahwa semua dewa merupakan manifestasi dari satu Tuhan tertinggi, yang disebut dengan Sang Hyang Widhi. Konsep inilah yang mencerminkan ajaran monotheisme yang menekankan Tuhan itu satu yang mengendalikan seluruh alam semesta ini.

Hindu di Bali, konsep ketuhanan difokuskan pada Sang Hyang Widhi, yang memiliki arti Tuhan yang Maha Kuasa. Kata Sang Hyang Widhi ini merupakan adaptasi dari ajaran Hindu yang sudah mengalami penyesuaian dengan budaya-budaya lokal. Konsep ini menekankan, bahwa seluruh bentuk dewa yang dipuja dalam agama Hindu merupakan manifestasi dari Sang Hyang Widhi. Sama halnya dengan di India dengan konsep Brahman sebagai realitas tertinggi yang tak berbentuk dan yang menciptakan segalanya yang ada di alam semesta ini. Namun, di Bali sebutan Brahman ini tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, melainkan dikenal dengan sebutan Sang Hyang Widhi. 

Konsep Monotheisme dalam agama Hindu di Bali juga diperkuat dengan mantra yang ada di Puja Trisandya pada Bait ke 2 yang bunyinya "Om Nryana evedam sarvam, yad bhtam yac ca bhavyam, niskalanko nirnjano nirvikalpo, nirkhytah uddho deva eko, nryano na dvityo'sti kascit" yang berarti Narayana adalah semua ini, apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah Dewa Narayana, Ia hanya satu tidak ada duanya. Disebutkan juga pada Chandogya Upanisad yang berbunyi "Ekam eva adityam brahma" yang artinya Tuhan hanya satu tidak ada yang kedua. Maka dari itu Tuhan memiliki banyak penyebutan bukan berarti Tuhan itu banyak, melainkan untuk menggambarkan dari sifat dan manisfestasi-Nya. Di Bali, penyebutan untuk Tuhan itu banyak karena untuk menggambarkan bentuk manifestasinya. Salah satu bentuk manifestasi tuhan dalam agama Hindu yaitu Tri Murti yang terdiri dari Brahma, Wisnu dan Siwa. Dewa Brahma sebagai Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Pemelihara, Dewa Siwa sebagai Pelebur. Namun, umat Hindu di Bali memahami bahwa dewa-dewa tersebut hanya sebutan bagi Sang Hyang Widhi sebagai manifestasinya yang hadir ke dalam hidup manusia. Filosofi "Tat Twam Asi" yang artinya "Itu Adalah Engkau" juga menguatkan konsep Monotheisme dalam agama Hindu di Bali, filosofi ini mengajarkan bahwa seluruh makhluk hidup  yang ada di alam semesta ini berasal dari sumber yang sama, yaitu Sang Hyang Widhi.

Maka dari itu, agama Hindu di Bali mengajarkan konsep Monotheisme melalui pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi yang merupakan sebutan untuk Tuhan. Meskipun terdapat banyak sebutan nama dewa, namun hal tersebut hanya sebagai sebutan untuk manifestasi dari Sang Hyang Widhi. Konsep ini berhubungan dengan ajaran Monotheisme yang dimana menekankan keesaan dari Tuhan itu sendiri. Oleh karena itu, Hindu di Bali merupakan salah satu contoh yang cukup unik yang mengadaptasi konsep Monotheisme dengan tetap menghormati budaya dan tradisi lokal yang ada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun