Secara ringkas, game ini tidak sesederhana yang terlihat. Ada dua perampok yang menargetkan rumah Miles. Perampok pertama masuk saat pintu belum terkunci (sekitar pukul 8 malam) dan naik ke lantai dua saat Miles menonton TV, menjelaskan mengapa pintu halaman terbuka. Perampok ini mungkin mencoba mencuri TV dan mencabut antenanya, lalu bersembunyi saat Miles terbangun. Perampok kedua baru datang dini hari dan disadari oleh Mrs. Paula. Para perampok tahu Miles sendirian di rumah, kemungkinan karena mengamati atau, berdasarkan teori liar, mendapat informasi dari teman Miles, Mason. Mason terus mengirim pesan kepada Miles di saat-saat krusial, yang bisa jadi untuk memberi waktu pada perampok bersembunyi. Jika teori ini benar, Mason memiliki motif tersembunyi.
Opini Penutup
Menurut saya, Fears to Fathom: Home Alone berhasil menciptakan pengalaman horor psikologis yang sangat realistis dan menegangkan. Kemungkinan cerita ini dapat terjadi di kehidupan nyata menambah tingkat kengeriannya. Pilihan ending yang bergantung pada keputusan pemain meningkatkan replayability, dan teori tentang Mason sebagai dalang menambah kedalaman naratif yang mengejutkan. Rayll telah berhasil membangun fondasi yang menarik untuk seri Fears to Fathom.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI