Setelah sukses dengan seri pertamanya, The Happyhills Homicide 2: Out For Blood kembali hadir pada April 2025 dengan cerita lebih kelam, aksi lebih brutal, dan misteri yang lebih dalam. Game ini meneruskan kisah John Wade, pembunuh berantai bertopeng badut yang dikenal sebagai The Pale Grin, yang bangkit kembali untuk menyelesaikan dendamnya yang belum tuntas. Game besutan Copperbolt ini bukan sekadar slasher biasa, tetapi juga menggali latar belakang psikologis si pembunuh dan menghadirkan drama emosional yang mengejutkan.
Awal Kembali Teror
Enam tahun setelah menghilang, John Wade kembali ke Happyhills. Ia murka mengetahui ada seseorang yang meniru gaya pembunuhannya dan bahkan membunuh salah satu targetnya. Untuk itu, ia muncul kembali demi menunjukkan siapa pembunuh sebenarnya. John memulai aksinya di sebuah arcade, membunuh penjaga tempat itu dengan palu sambil menyisakan pesan yang mengundang detektif Bryan Pawalski untuk menangkapnya.
Sementara itu, Bryan mulai curiga bahwa pembunuhan yang baru terjadi bukan dilakukan oleh John, melainkan seorang peniru. Namun saat John mulai membunuh lagi dengan metode khasnya, Bryan menyadari bahwa The Pale Grin yang asli telah kembali.
Dua Pria yang Memburu John
Tidak hanya Bryan yang memburunya, William Carpenter, ayah dari korban John bernama Madison, juga mengejar sang pembunuh. William, seorang mantan prajurit Perang Vietnam, menyusup ke bar milik kelompok Yakuza untuk mencari informasi tentang John. Ia menghadapi duel maut, permainan Russian Roulette, dan pertempuran berdarah sebelum akhirnya mendapatkan petunjuk penting: nama Martin Wade, saudara tiri John yang dipenjara.
William sengaja membiarkan dirinya ditangkap agar bisa masuk penjara dan menemui Martin. Dalam kekacauan penjara yang sengaja ia ciptakan, William mengetahui bahwa John selama ini bersembunyi di kabin tua milik keluarganya. Martin mengungkapkan bahwa John pernah membunuh ayah mereka dan menuduh Martin, membuatnya mendekam di penjara.
KonspirasiÂ
Di sisi lain, ternyata peniru John Wade adalah Jeremy, seorang wartawan ambisius yang ingin membuat berita sensasional. Jeremy membunuh seseorang sambil menyamar sebagai The Pale Grin, lalu berniat membuat video palsu pembunuhan untuk kontennya. Sayangnya, John mengetahui hal itu dan membunuh Jeremy secara brutal dalam siaran langsung.
Amanda, seorang mantan murid Westpine High yang terlibat secara tidak langsung dalam insiden kebakaran sekolah, juga merasa hidupnya dalam bahaya. Ia mendekati William untuk mencari perlindungan, namun tak lama kemudian John menyusup ke kantor polisi, menyamar sebagai petugas, dan membunuh satu per satu. Amanda selamat dan ditugaskan untuk dibawa ke tempat aman. Ironisnya, orang yang mengawal Amanda adalah John sendiri yang sedang menyamar.
Identitas John Terungkap
Di taman hiburan terbengkalai, lokasi yang dipilih John untuk mengakhiri permainan, Detektif Bryan dan William akhirnya bertemu kembali. John mempermainkan Bryan lewat serangkaian tantangan mematikan demi menyelamatkan Amanda. Ia juga mempertemukan Bryan dengan Jeremy yang disiksa perlahan. Meskipun Bryan berhasil menyelamatkan Amanda, ia tak mampu mencegah tragedi lebih besar.
Lewat kilas balik, terungkap bahwa nama asli John adalah Billy Carpenter, anak kandung William dan saudara Madison. Sejak kecil, Billy menerima perlakuan kasar dari ibunya. Setelah membunuh sang ibu karena emosi, ia ditolak oleh William dan dibuang ke panti asuhan. Ia lalu diadopsi oleh keluarga Wade dan mengalami kekerasan baru dari ayah tirinya. Semua ini membentuk sosok sadis bernama John Wade.
Tragisnya, John tidak tahu bahwa Madison adalah adik kandungnya sendiri. Ia jatuh cinta padanya karena Madison adalah satu-satunya yang bersikap baik. Kematian Madison menjadi titik balik William yang akhirnya menyadari bahwa John adalah putra kandungnya.