Mohon tunggu...
YUSTINA NURAIRINNISA
YUSTINA NURAIRINNISA Mohon Tunggu... Penulis - NIM 181910501009

MAHASISWA PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS JEMBER ANGKATAN 2018 Masih Proses Belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Utang Luar Negeri Mendorong Pembangunan Nasional

1 Juni 2019   06:22 Diperbarui: 1 Juni 2019   06:55 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata Indonesia memiliki utang di banyak negara, oleh karena itu, Bank Indonesia dan Pemerintah terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan ULN dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Walau terkesan Indonesia memiliki utang yang banyak, utang ini digunakan untuk kesejahteraan masyarakat yaitu dibangunnya banyak infrastruktur yang notabennya Indonesia terlambat dalam pembangunan infrastruktur. 

Dapat dilihat saat ini, sudah banyak infrastruktur yang dibangun mulai dari jalan tol, pelabuhan, bandara, dan lain sebagainya baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa. 

Infrastruktur yang lengkap diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia sehingga utang-utang tersebut dapat dilunasi dan juga dapat menopang pembangunan pada aspek-aspek lainnya sehingga terwujudnya pembangunan nasional.

Walau sudah banyak pembangunan yang terealisasi, tetap saja utang luar negeri memberikan beberapa dampak negatif bagi negara yang berhutang. Beban pembayaran cicilan dan bunga utang pemerintah berdampak pada beban APBN yang semakin berat, investasi pemerintah yakni belanja pembangunan semakin tertekan karena alokasi dana untuk membayar cicilan utang dan bunganya. 

Beban cicilan dan bunga utang pemerintah yang semakin besar menggeser alokasi dana-dana untuk pengeluaran kebutuhan lain. Secara tidak langsung, masyarakat terkena dampaknya dengan berkurangnya proporsi pengeluaran untuk kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat (Faisal H.Basri, 2002:254). 

Pemerintah meminjam dana dari luar negeri juga untuk menutupi defisit anggaran belanjanya pada APBN. Pinjaman pemerintah tersebut bukan hanya untuk membiayai pengeluaran pembangunan, bahkan pernah digunakan untuk menutupi defisit pengeluaran rutinnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun