Mohon tunggu...
Goodman Siadari
Goodman Siadari Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMA Katolik SAnto Paulus Jember

https://www.goodmansiadari-amatirpm.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Spritualitas Normatif Murid Melalui Pembelajaran Matematika dalam Pembelajaran Jarak Jauh

24 Mei 2021   17:26 Diperbarui: 24 Mei 2021   17:37 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mengambarkan spritualitas normatif pendidik yang hidup, ada dan berkmakna adalah seperti sebuah titik/koordinat pada bidang kartesius ada pasangan x dan y ditulis (x,y). Koordinat (x,y) itu ada dan bermakna jika ada bersama x dan y. Jika hanya ada x tidak ada y atau sebaliknya ada y tetapi tidak x maka koordinat (x,y) tidak itu tidak ada  (mustahil). Ini menggambarkan kegiatan guru dalam kegiatan mengajar belajar daring adalah selalu dalam koridor kegiatan koordinat/titik  (x,y)  x menyatakaan hubungan komunikasi yang baik kepada murid dan y menyatakan hubungan komunikasi yang baik kepada Sang Pencipa alam semesta (Tuhan). Jadi  hukumnya wajib selalu berdampingan atau berpasangan hubungan vertical (kepada Tuhan) dan horizontal  (kepada manusia/murid) dalam setiap kegiatan mengajar belajar daring. Sehinga para murid tetap diingatkan/dimotiviasi hal hal baik untuk kehidupan masa depannya, bisa dibayangkan betapa ngerinya/tidak bermoral kehidupan para murid jika para murid murid tidak pernah mendengar didikan baik dari pengajarnya/pendidiknya  para murid akan terlihat akan tidak tertib, tidak mandiri dan tidak peduli karena tidak dapat lagi membedakan dengan benar  yang baik dan tidak baik karena didikan baik tidak pernah diterimanya selama mengenyam pendidikan daring di New Normal.

Di masa pembelajaran daring di New Normal sebaikanya pendidik melakukan kegiatan belajar membangun karakter Pelajar Pancasila dengan menerapkan memahamkan spritualistas koordinat (x,y) ke murid saat mengajar-belajar daring dan selalu menghubungkan apa yang diajarkan dengan hal-hal di masa depan dan juga nilai moral Pelajar Pancasila yatiu (1)  Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia  dalam terapannya mengacu koordinat (x,y) (2) Berkebinekaan global dalam terapannya mengacu koordinat (x,y) (3) Bergotong royong dalam terapannya mengacu koordinat (x,y)  (4) Mandiri  dalam terapannya mengacu koordinat (x,y) (5) Bernalar kritis dalam terapannya mengacu koordinat (x,y) (6) Kreatif dalam terapannya mengacu koordinat (x,y). Sehingga para murid akan terus dan terus termotivasi menajadi manusia modern yang berteknologi dan tetap harus bermoral mengacu koordinat (x,y).

Setelah para guru dalam mengajar belajar secara daring di New Normal kepada murid dengan telaten dan tetap  memotivasi para murid  mengacu koordinat (x,y) sebagai aplikasi sptriutalitas guru ke murid maka  harapan keenam ciri karakter Pelajar Pancasila tercermin dan telihat dalam kehidupan sehar-hari para pelajar Indonesisa, yaitu:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

3. Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun