Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

hobi Menulis dan Berkebun Profesi Pustakawan dan wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Gebyog Kudus yang Makin Langka

8 Februari 2024   12:57 Diperbarui: 8 Februari 2024   16:29 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Gebyok Khas Kudus Kulon

Rumah Gebyog Kudus merupakan rumah khas masyarakat Kudus, terutama daerah Kudus kulon. Bagi mereka yang kurang mengenal daerah Kudus Kulon bisa berkunjung ke makam Sunan Kudus yang tempat pemakamannya di daerah Kudus Kulon tepatnya di area Masjid Menara Kudus. Pada Daerah tersebut banyak di jumpai rumah joglo yang dindingnya terbuat dari papan kayu jati  disertai ukiran-ukiran yang menjadi ciri khas rumah tersebut atau biasa disebut Gebyog Kudus.  

Keberadaan  rumah khas Kudus saat ini makin lama makin berkurang karena berbagai faktor yang antara lain perawatannya, sudah terbagi waris dsbnya. Bagi warga luar Kudus juga bisa melihat keberadaan rumah asli khas Kudus di Museum Kretek, disana terdapat satu unit rumah Joglo Gebyok Kudus yang masih asli, biasannya keberadaan rumah khas Kudus sering dipergunakan untuk pembuatan film dokumenter yang menggambarkan kehidupan Kudus tempo dulu.

Daya tarik terhadap rumah khas Kudus dengan Gebyognya membuat nilai jualnya meningkat, apalagi Gebyog kudus terbuat dari jati asli, nilai jualnya bisa milyaran rupiah sampai-sampai para perajin meubeler  di Kudus dan sekitarnya  ikut membuat dan memasarkannya meskipun hanya tiruan ternyata juga sangat diminati pasar.

Salah satu penyebab kelangkaan Rumah Gebyog Kudus adalah makin kurang telatennya warga asli Kudus dalam merawat keberadaan Gebyog Kudus. Kenapa demikian karena para generasi penerusnya tidak mempunyai waktu luang untuk merawat dan kepedulian terhadap Rumah Gebyog tersebut rendah sehingga jumlahnya makin berkurang. 

Tinggal opsi menjualnya daripada merawat untuk kemudian mendirikan bangunan rumah dengan arsitektur kekinian. Pentingnya menjaga warisan rumah adat Kudus terutama ciri khas ukiran dan arsitekturnya. Peluang pasar Rumah Gebyog Kudus adalah para developer, para developer meliriknya untuk investasi property sebagai pengembangan rumah tempo dulu yang dikombinasikan dengan arsitektur kontemporer. 

Mengingat Perkembangan dan kebutuhan  properti yang kian pesat, Rumah Joglo khas Gebyog Kudus adalah segmen Pangsa pasar kelas elit  baik di kota-kota yang sedang berkembang maupun kota besar, pangsa pasar yang demikian berkembang setidaknya juga dijadikan kesempatan untuk ikut juga memasarkan desain rumah. 

Tentunya para arsitektur bangunan rumah diharapkan mampu mengemasnya dalam bentuk desain khusus kombinasi rumah tempo dulu dengan perkembangan rumah sekarang. Kebutuhan pasar properti tidak hanya kenyamanan saja tapi juga nilai seni dari bangunan tersebut merupakan market tersendiri bagi para peminat perumahan terutama keberadaan orang-orang yang berduit di daerah-daerah perkotaan.

Role Model Masa Kini

Gebyog Kudus sebagai  warisan rumah tempo dulu, penting bagi khalayak untuk ikut juga menjaga kelestarian rumah tempo dulu seperti Gebyog Kudus tersebut. Sikap mental latah bahwa sesuatu yang bernilai adalah sesuatu yang serba baru artinnya arsitek bangunan rumah tersebut tidak terdapat pada waktu dulu, adalah suatu persepsi yang harus diubah karena gaya-gaya seperti itu akan menjadikan arsitektur seni dalam dunia properti akan meredup.

Dalam rangka ikut melestarikannya, alangkah baiknya bila para arsitektur perumahan setidaknya ikut mendorong keberadaan Gebyog Kudus sebagai pilihan bentuk rumah masa kini. 

Keberanian memunculkannya sebagai langkah positif di samping sebagai upaya  ikut andil dalam menjaga daya saing rumah tempo dulu dengan arsitektur rumah masa kini. Apalagi keberadaan Gebyog Kudus yang saat ini di minati warga bukan kudus walaupun jumlahnya kurang masif. Bisa jadi karena minat para pengembangnya yang kurang atau masih belum mengenal.

Kebutuhan untuk kembali mengenang masa lalu atau sejarah tempo dulu merupakan titik tolak bagi konsumen untuk memiliki rumah tempo dulu seperti Gebyok Kudus. 

Asumsi secara umum setiap orang butuh tempat tinggal atau setidak-tidaknya punya keinginan untuk merenovasi rumah. pesan-pesan atau opini tentang khasanah tempo dulu bagi tempat tinggal bisa diselipkan sebagai back to nature, setidaknya meniru tradisi pembuatan rumah-rumah makan dengan berbagai kenyamanan dan keasriannya dengan gebyog bambu. 

Dari situ akan timbul hasrat dan minat untuk memiliki kembali rumah tempo dulu. Apalagi seperti Gebyog Kudus yang saat ini tinggal sedikit perlu dijaga ciri khasnya. 

Mungkin dulu diperlukan lahan yang begitu luas untuk membuatnya tapi dengan perkembangan zaman di mana lahan makin sempit bisa juga di desain khusus tanpa meninggalkan nilai-nilai yang terdapat pada Gebyok Kudus seperti ciri khas ukir-ukiranya dan mungkin atap-atapnya tidak perlu dibuat setinggi mungkin seperti dulu karena akan sulit mengganti gentingnya akibat bocor dsb. Artinnya bisa juga di usahakan model-model yang simpel dari Gebyog Kudus.

Dengan begitu para pengembang perumahan akan melirik keberadaan Gebyog Kudus sebagai model perumahan yang layak di kembangkan terutama bagi kalangan menengah ke atas. 

Proses penciptaan kebutuhan model kuno menjadi selera masa kini bertitik tolak dari persepsi baik arsitekturnya, developernnya juga para konsumennya. Barangkali peran media massa juga amat penting dan strategis dalam memberitakan sekaligus mengenalkan bentuk-bentuk rumah tempo dulu seperti Gebyog Kudus. (Syahirul Alem, Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun