Duhai kekasih, aku tahu yang abadi adalah waktu, mesti yang abadi adalah dirimu di hatiku.Â
Duhai kekasih. Rindu telah menusuk dalam nadi yang paling terkecil dalam jiwa. Jika ada nadi yang paling terkecil, makanan ada satu nadi rindu yang paling kecil, dan aku menemukan rinduku padamu di sana.Â
Duhai kekasih. Bagaimana aku tak merindukanmu, namamu adalah jantung dalam jiwaku
Duhai kekasih. Bagaimana aku tak merindukanmu, kau telah berhasil memprovokasi jiwaku dan pikiranku.Â
Duhai kekasih. Bagaimana aku tak merindukanmu, kau telah merusak alam pikiran ku.Â
Duhai kekasih. Bagaimana aku tak merindukanmu, kau telah berpartisipasi, untuk melupakan segalanya luka yang patah.Â
Duhai kekasih. Semoga keabadian adalah altar paling tertinggi di hatimu.Â
Duhai kekasih. Ikhlaskan diriku merindukanmu, walau sejauh ini aku masih saja redup dalam menyapamu.Â
Duhai kekasih izin aku mati di atas namamu, sebab aku hidup atas namamu, maka izinkan aku mati atas namamu.Â
Morela.,01 November 2020.
Yang merindukanmu. Aku. Tatanusi