Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "Ini Kisah Tiga Dara" (2016)

21 November 2018   19:02 Diperbarui: 21 November 2018   19:02 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.movfreak.blogspot.com)

Mau gak kamu, kita sama-sama ngiris sayuran dengan resiko jari-jari kita teriris pisau?.

Oma (Titik Puspa) memboyong ketiga cucunya ke Maumere, Nusa Tenggara Timur setelah tinggal bersama mereka di Jakarta beberapa lama. Ketiga cucu oma merupakan gadis-gadis cantik dengan kepribadian yang beragam, Gendhis (Shanty Paredes) si sulung yang jago masak dan sangat detail pada sesuatu, Ella (Tara Basro) lebih rapi dan stylish plus cerdas, Bebe (Tatyana Akman) sang bungsu dengan sikap manjanya namun punya kepedulian sosial yang tinggi.

Di Maumere mereka telah ditunggu oleh pak Khrisna (Ray Sahetappy) yang juga merupakan ayah dari ketiga cucu oma tersebut, pak Khrisna memiliki usaha hotel di Maumere yang cukup sukses dan meminta ketiga anaknya itu membantunya dalam mengelola hotel tersebut. Oma punya misi khusus mengajak ketiga cucunya pindah ke Maumere yaitu selain supaya bisa lebih dekat dengan pak Khrisna juga agar Gendhis bisa menemukan jodohnya di Maumere. Gendhis merasa tidak perlu khawatir dengan jodoh karena meskipun usianya sudah berkepala tiga tapi ia mampu mandiri, sementara Ella sedikit iri ke Gendhis karena perhatian keluarga lebih banyak tertuju ke sang kakak, Bebe sendiri lebih banyak menikmati hubungannya dengan seorang tamu hotel bernama Erick (Richard Kyle) sambil sesekali mengajar bahasa Inggris di sebuah sekolah dasar secara gratis.

Gendhis dalam sebuah moment tidak mengenakkan bertemu dengan Yudha (Rio Dewanto), pertemuan tersebut mampu membuat Yudha terpesona sekaligus penasaran terhadap sosok Gendhis yang menurutnya unik sementara Gendhis menganggap Yudha sebatas tamu hotel apalagi ia mengetahui fakta soal reputasi Yudha dalam berbisnis. Justru Ella yang secara atraktif berusaha dekat dengan Yudha padahal Ella sudah didampingi Bima (Ruben Elishama) dengan setia seorang pria tampan yang merupakan teman Ella sejak kecil.

Usaha Yudha untuk mendekati Gendhis perlahan-lahan mampu membuat Gendhis mulai membuka diri, hubungan mereka semakin dekat yang membuat oma semakin optimis dan senang karena Gendhis mulai dekat dengan pria. Namun kebahagiaan didepan mata harus terusik saat Gendhis mengetahui Yudha hendak membeli sebagian besar saham hotel mereka sehingga memunculkan kembali kecurigaan lamanya soal niat Yudha, begitu juga saat ia tahu diam-diam Yudha mengajukan lamaran melalui pak Khrisna untuk menikahinya membuat hubungannya dengan Ella bermasalah.

Shanty Paredes, Tara Basro, dan Tatyana Akman (sumber: www.traxonsky.com)
Shanty Paredes, Tara Basro, dan Tatyana Akman (sumber: www.traxonsky.com)
Seperti kata sang sutradara Nia Dinata film ini bukan remake dari film legendaris Indonesia Tiga Dara (1956) melainkan hanya terinspirasi. Terbukti karakter-karakternya berubah, settingnya juga berbeda, meskipun secara garis besar inti cerita dan pesan moral tentang perjuangan wanita melawan zaman masih sama. Saya pikir usaha Nia Dinata menjadikan film ini menjadi tontonan musikal yang menawan patut diacungi jempol meskipun lagu-lagu yang ada di film ini mungkin susah untuk tetap diingat, kecuali dua lagu lama dari film Tiga Dara yang didaur ulang dengan konsep musik yang lebih baru. Untuk ceritanya sendiri tidak terlalu kuat sehingga konflik antar karakter, kedalaman kisah, dan ritme bercerita tidak tampil secara utuh dan menguatkan, untungnya tampilan pemandangan alam dan khas budaya daerah Maumere mampu memberikan penyegaran.

Shanty yang tampil lagi di film setelah beberapa lama vakum berhasil membuat karakter Gendhis lebih hidup dengan sikap dingin dan kerasnya apalagi saat tampil berkoreografi dan menyanyi ia tampil begitu bersemangat dengan emosi yang tidak berlebihan. Aktris senior Titik Puspa juga memberikan performa apik sebagai oma yang lucu, bijak, meski kadang kolot dengan kadang-kadang menggunakan bahasa Belanda dan Inggris beliau bisa menjadikan oma tidak terlihat sebagai orang tua yang kaku. Tatyana Akman juga bisa mencuri perhatian dengan wajah imut dan aktingnya yang menggemaskan dan sangat aktraktif padahal film ini adalah debutnya sebagai pemeran utama namun ia mampu tampil tanpa beban.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun