Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Entah untuk Siapa

2 Juni 2018   03:18 Diperbarui: 2 Juni 2018   03:19 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kau berkata "mulutmu adalah harimaumu"

Lalu hatimu laksana apa?

Apakah serigala yang mematikan?

Ataukah bunglon yang munafik menistakan?

Tak lagi sama waktu itu

Pembelaanmu seakan sandiwara lusuh

Masa yang kau lalui seakan jadi monumen batu

Ringkih dalam tawa namun palsu

Apakah salah jika mereka mencercamu?

Atau mereka naif dalam menilaimu?

Maka kau akan terus bercerita dalam dongengmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun