Mohon tunggu...
Trias Setiawan Rizky
Trias Setiawan Rizky Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writing for living

Haii, saya suka menulis 😁

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat "Citizen Journalism"

19 Maret 2015   01:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426704586354061834

[caption id="attachment_373733" align="aligncenter" width="452" caption="www.akropolis-uh.cz "][/caption]

Siapa yang tidak kenal Citizen Journalism? Sebagian besar orang mungkin sudah tau, tapi sembari mengingat-ngingat ada baiknya di jelaskan kembali.

Di Indonesia sendiri citizen journalism dikenal dengan istilah jurnalisme warga. Pada hakikatnya jurnalisme warga memiliki kaidah-kaidah yang sama dengan kegiatan jurnalisik pada umumnya. Jurnalisme warga juga menerapkan proses-proses jurnalistik seperti pengumpulan, penulisan, editing, dan pada akhirnya publishing. Hanya saja yang membedakan jurnalisme warga dengan kegiatan jurnalistik di media massa adalah “wartawannya”.

Jika orang-orang yang bekerja di media massa adalah orang-orang profesional yang memiliki latar belakang jurnalisme dan memang dengan tujuan mencari penghasilan melalui pekerjaannya. Namun berbeda halnya dengan jurnalisme warga, orang-orang yang menjadi wartawan adalah warga biasa yang bisa dikatakan memiliki passion untuk menulis dan menyebarluaskan tulisannya agar bisa di baca orang banyak dengan motivasi pribadi tanpa terikat dengan media massa.

Konsep jurnalisme warga didasarkan pada warga masyarakat yang berperan aktif dalam proses pengumpulan, pengeditan, sampai pada publikasi berita. Berita atau informasi yang diproduksi oleh warga tersebut disebarluaskan sendiri melalui berbagai media, baik media yang menyediakan ruang jurnalisme warga (seperti blog, media sosial, komunitas, forum online), maupun melalui media massa itu sendiri (baik itu perusahaan media cetak ataupun media siaran) yang secara khusus mencari kontributor dari masyarakat umum.

Walaupun demikian, kebebasan berekspresi yang ditawarkan melalui jurnalisme warga ini tidak serta merta meninggalkan prinsip-prinsip dan etika penulisan jurnalistik. Knight Community News Network merangkum beberapa prinsip dasar dalam jurnalisme warga, sebagai berikut:


  • Akurasi


Memastikan fakta yang di dapat benar-benar valid sesuai dengan data di lapangan. Dalam kegiatan jurnalistik biasanya dengan melakukan verifikasi ulang data yang di dapat baik itu dengan menemui narasumber maupun dari berbagai sumber terpercaya lain seperti dokumentasi audio atau visual.


  • Kedalaman


Mempelajari sebuah topik atau isu secara intensif adalah satu-satunya cara untuk membuat tulisan menjadi lebih berkualitas dan layak untuk di publikasikan. Tulisan yang banyak meninggalkan tanda tanya di benak pembacanya tentu saja kurang layak untuk di publikasikan.


  • Keadilan


Dalam dunia jurnalistik dikenal istilah cover both side. Metode ini merujuk pada penentuan angle penulisan yang selalu melihat dari berbagai sudut pandang sebuah topik atau isu. Dengan kata lain, tulisan yang ditulis tidak boleh bersifat subjektif.


  • Transparansi


Sebuah cerita akan lebih transparan apabila penulisnya mengemukakan motivasi di balik penulisannya. Di samping itu, penggunaan link dengan jumlah banyak juga akan memperkuat kesan fakta yang akan di sampaikan kepada pembaca.


  • Independensi


Konsep independensi lekat dengan etika jurnalisme yaitu tidak berpihak dengan pihak-pihak lain baik untuk kepentingan pemerintah ataupun organisasi tertentu. Menulis berita untuk kepentingan masyarakat adalah menulis dengan menyuguhkan fakta yang sebenarnya tanpa ada ikatan di balik penulis itu sendiri.

Hadirnya media online di saat ini telah membuat perubahan besar dalam dunia jurnalistik. Saat ini berita mengejar keaktualitasan dan kecepatan publikasinya, tidak lagi perlu menunggu berganti hari untuk membaca koran, akan tetapi dengan memanfaatkan media digital di era modern ini semua dapat dilakukan secara instan.

Jurnalisme warga secara perlahan menggantikan peranan media tradisional yang dulunya pembaca selalu di “suapi” oleh pemberitaan dari media, sekarang para pembaca pun dapat ikut berperan serta dalam mencari, mengolah dan mempublikasian peristiwa yang mereka temukan di sekitar mereka.

Referensi:

Ayo menulis FISIP UAJY: Blog Kuliah Mas Boi, https://ayomenulisfisip.wordpress.com/juron/.

Journalism Skills & Principles, http://www.dmlp.org/legal-guide/journalism-skills-and-principles.

Citizen Journalism, http://www.journalismethics.info/citizen_journalism/blogging.htm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun