Mohon tunggu...
Alexandro Vianney
Alexandro Vianney Mohon Tunggu... Pelajar

Mantap

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permukiman Warga yang Sehat

8 Oktober 2025   10:15 Diperbarui: 8 Oktober 2025   10:13 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

          Menurut UU RI No. 4/1992, Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan. Permukiman berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Sedangkan permukiman sehat menurut Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi, bagunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah dan lingkungan di sekitarnya, serta mencakup unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air minum dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta pembuangan kotoran manusia maupun limbah lainnya. 

          Dalam infografis dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba tentang perumahan atau permukiman sehat di Kabupaten Bulukumba pada 2018, 97,87% rumah tangga di Bulukumba sudah menggunakan listrik dari PLN, yang mana memiliki keunggulan pelanggan dapat mengukur dan mengendalikan anggaran sendiri, tidak ada biaya keterlambatan, pembelian yang mudah, dan privasi lebih terjaga karena Tidak perlu menunggu petugas PLN mencatat meteran, karena meteran prabayar secara otomatis mencatat pemakaian. Selain itu, 94,2% menempati bangunan tempat tinggal milik sendiri yang memiliki beberapa kelebihan kebebasan mendesain rumah sesuai keinginan, fleksibilitas memodifikasi bangunan, dan bebas menjaga ruang personal. Perihal kebersihan, di Kabupaten Bulukumba, 78,58% warga sudah menggunakan sumber air minum bersih, dimana ini faktor / syarat yang paling penting, dimana air minum memiliki dampak-dampak signifikan jika tidak terjaga kebersihannya, antara lain penyakit pencernaan seperti  diare, kolera, dan tipes, serta penyakit lain seperti hepatitis A dan bahkan kanker akibat paparan zat berbahaya. Kemudian 89,49% menggunakan fasilitas BAB pribadi yang mana dapat menjaga dan mengatur kebersihannya sendiri. Kemudian 97,15% rumah menggunakan kloset leher angsa, yang dapat mempermudah membersihkan kotoran, karena jalur kotoran sudah terfokus di jalur pembuangan koset tersebut. Terakhir, 71,55% rumah menggunakan tangki septik / SPAL sebagai tempat pembuangan akhir tinja, yang bermanfaat mengolah limbah domestik, mencegah pencemaran lingkungan, menjaga kesehatan publik, meminimalkan bau dan hama, serta menghemat air dan menjaga ketersediaan sumber daya.

          Secara keseluruhan, data-data perumahan dari Badan Pusat Statistik di Bulukumba 2018 tersebut sudah menunjukkan dominasi perumahan warga yang sehat. Hal tersebut didukung dengan banyak yang menggunakan listrik PLN, tinggal di rumah sendiri, menggunakan sumber air minum bersih, dan saluran pembuangan yang baik. Jika ini merupakan data pada 2018, akan lebih baik lagi jika terus dijaga atau malah ditambah perihal kebersihan dalam rumah tangga. Cara menambah kebersihan tersebut dapat dengan berbagai cara, misalnya mengganti sistem pembuangan, menambahkan sistem tangki septik sebagai saluran pembuangan, dan mengganti sumber air yang semula tercemar ke sumber air minum yang bersih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun