Mohon tunggu...
Tsalitsa Masud
Tsalitsa Masud Mohon Tunggu... Freelancer - Lisa

Kalau tidak bisa melakukan semua, jangan tinggalkan semua, yang bisa kita lakukan Do it your best.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Anak Berbohong?

17 Desember 2020   21:02 Diperbarui: 17 Desember 2020   21:03 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbohong merupakan sesuatu yang dia tahu kalau itu tidak benar (tidak jujur ) dan termasuk perbuatan yang tercela, berbohong sama halnya dengan istilah berdusta. 

Anak berbohong itu karena proses tumbuh kembangnya, apa yang dia alami ini yang membuat dia mudah berbohong. Penyebab anak berbohong diantaranya :

  • Meniru orang tuanya

Tanpa kita sadari orang tua mengajari anak berbohong, seperti halnya ketika dirumah ada tamu mungkin kita tidak mau untuk menemuinya sehingga orang tua meminta anaknya untuk bilang kalau orang tua tidak ada dirumah atau pergi keluar. Kalau hal tersebut sering diulang-ulang, anak akan menyerap cara orang tuanya berperilaku dan anak akan meniru.

  • Menanyakan sesuatu yang sebenarya tidak perlu ditanya

    Misal : ibunya sedang didapur, anaknya lagi berman di ruang tamu. Ibunya tahu kalau tidak ada orang lain selain dia dan anaknya, tiba-tiba ada barang yang pecah, lalu si ibu bergegas untuk menghapiri. 

Kemudian ibunya marah, dan bertanya pada anaknya "adek, ini siapa yang mecahin" pertanyaan yang sebenarnya hal itu tidak perku ditanyakan, karena pasti ibunya tahu siapa yang pelakunya. Karena takut dimarahi ibunya, spontan anak mengatakan "bukan aku, bukan aku". Jadi anak tersebut terpaksa berbohong karena takut dimarahi ibunya. Lebih baik jika ibunya datang dengan lembut dan bertanya pada si anak dengan bijak lembut juga.

  • Hukuman yang mereka terima dibandingkan dengan kesalahannya, lebih berat hukumannya

Misal  : anak tidak sengaja memecahkan sesuatu, ayahnya sebagai orang tua marah, lalu menghukum anaknya selama satu minggu tidak boleh lihat TV dll. Ketika anak merasa hukuman tersebut terlalu berat dibandingkan kesalahan yang dilakukan, anak secara spontan juga akan berbohong karena untuk melindungi dirinya, supaya tidak mendapatkan hukumannya.

  • Orang tuanya sendiri yang mengajari berbohong 

Misal : anaknya batuk atau pilek kemudian dia minta es krim, tapi ibunya tidak mengizinkan sehingga dia rewel, nangis terus meminta apa yang dia ingin. Lalu ayahnya yang tidak telaten mengajak anak untuk keluar, yang difikir keluar untuk ditenangkan. Namun, ternyata ayahnya membelikan es krim itu dan mengatakan "ini ayah kasih es krim, tapi nanti jangan bilang ke ibu". 

Nah, disini ibunya melarang tapi ayahnya memberikan dan ditambah dengan berbohong (tidak boleh bilang kalau tadi dibelikan es krim oleh ayahnya).

Lalu, apa gejala yang menjadikan anak berbohong? gejalanya, antara lain :

  • Tidak bisa mengendalikan dirinya untuk berhenti berbohong
  • Selalu menghindar, anak tidak mau menanggung resiko dimarahi oleh orang tuanya, misalnya: ibunya bertanya pada si ank "tadi ulangan disekolah dapat berapa" anak menjawab "dapat nilai 8". Padahal disekolah dia dapat nilai 4. Sehingga dia menghindar karena takut dimarahi oleh ibunya.
  • Mengalihkan kontak mata
  • Perfecsionis, artinya anak tersebut berbohong karena ingin kelihatan sempurna dari teman-temannya. Misal : temannya cerita "aku habis kepantai disana enak sekali" dan anak ini tidak mau kalah sehingga dia juga bercerita "aku kemarin juga liburan ke Jakarta, aku naik pesawat". Nah anak ini berbohong, padahal belum pernah keancol dan belum pernah naik pesawat.

Hambatan dalam intervensi permasalahan seperti berbohong. Peran orang tua dan guru sebagai pendidik adalah ubah respon orang tua dan guru terhadap setiap anak ketika melakukan kesalahan, jangan dimarahi. berkomunikasi secara baik dengan anak, memberikan nasihat dengan bijak, memotivasi, mensuport, dan memberi dorongan semangat. 

Maka, perlunya pemahaman terhadap penyebab maupun gejala-gejala di setiap permasalahan yang terjadi kepada anak, sehingga memberikan manfaat bagi orangtua dan juga bagi anak itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun