Beberapa sifat luhur yang agaknya perlu diajarkan pada anak-anak kita adalah antara lain rendah hati, baik hati, murah hati, dan suka menolong.
Rendah hati adalah suatu sikap atau kepribadian dimana seseorang tidak sombong ataupun tinggi hati. Meskipun anak-anak kita punya keunggulan, kelebihan, dan prestasi tertentu dibandingkan dengan anak-anak yang lainnya terutama yang sebaya maka sebaiknya kita tetap mengajarkan padanya untuk tidak menepuk dada bangga tinggi hati dan sombong.
Agar anak tidak lengah dan larut dalam keunggulan, kelebihan, dan prestasinya, anak sebaiknya diajari untuk tetap rendah hati dan tetap rajin dan bekerja keras untuk mempertahankan keunggulan, kelebihan, dan prestasi itu.
Sementara itu sifat luhur lainnya yang layak ditanamkan pada anak-anak kita sebagaimana disebut di depan adalah baik hati, murah hati, dan suka menolong.
Murah hati adalah suatu sikap di mana seseorang begitu ringan dan gampang dalam melakukan hal-hal yang baik yang menyenangkan dan bermanfaat bagi orang lain. Orang yang murah hati biasanya juga suka memberi maaf dan lapang dada. Â Dan satu lagi suka menolong adalah suatu sikap dan perbuatan di mana seseorang suka memberi pertolongan pada orang lain.
Selain baik hati dan suka menolong, anak perlu juga diajari prinsip percaya diri. Percaya diri adalah suatu sikap positif di mana seseorang anak yakin terhadap dirinya bahwa dia punya nilai lebih bakat dan kemampuan.
Akan tetapi perlu ditekankan kepada anak bahwa rasa percaya diri ini sebaiknya janganlah terlalu berlebihan sehingga sampai membuat anak menjadi sombong dan memandang remeh orang lain.
Anak yang punya rasa percaya diri yang wajar tentu saja akan tampil dan melaksanakan sesuatu dengan sungguh-sungguh, akan tetapi tanpa beban. Jika dia sukses yang berhasil maka dia akan menerimanya dengan gembira dan penuh rasa syukur. Seorang anak dengan tingkat kepercayaan diri yang wajar akan mampu menyikapi suatu keberhasilan dan sukses secara baik dan wajar. Selain itu seorang anak dengan tingkat kepercayaan diri yang wajar juga akan siap dan mampu menerima suatu kegagalan sebagai kenyataan yang bisa saja dialami oleh siapapun dan kapanpun. Kegagalan adalah suatu hal yang manusiawi dalam kehidupan.
Hakim, M. Arief. 2002.Mendidik Anak Secara Baik. Bandung: Marja'