Mohon tunggu...
Dinar Putri
Dinar Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peninggalan Jepang yang Sampai saat Ini Ada di Indonesia

29 April 2024   06:30 Diperbarui: 29 April 2024   06:41 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, dari menyerahnya Belanda setelah Perjanjian Kalijati, sampai kekalahan Jepang pada sekutu pada Perang Dunia ke II yang saat itu bersamaan dengan Indonesia juga Merdeka tahun 1945, tidak banyak peninggalan Jepang di Indonesia.

1.Jembatan

Peninggalan Jepang selain dari instalasi militer, adalah arsitektur Jepang yang memberikan pengaruh pada arsitektur dan infrastruktur sipil di beberapa kota di Indonesia. Salah satu contohnya adalah Jembatan Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah. Jembatan tersebut dibangun oleh pasukan Jepang pada tahun 1943 dan masih digunakan hingga sekarang. Keunikan dari jembatan tersebut terletak pada desainnya yang khas, serta tulisan "Showa 18" yang merupakan penanda tahun pembangunan menurut kalender Jepang.

2.Seni Beladiri

Peninggalan Jepang juga tercermin dari dalam budaya dan seni di Indonesia. Beberapa warisan tersebut termasuk seni bela diri Jepang yang diperkenalkan kepada masyarakat setempat. Aikido, Judo, dan Karate menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia dan tetap ada hingga sekarang. Selain itu, pengaruh Jepang juga tercermin dalam seni rupa dan kerajinan tangan, di mana beberapa teknik dan motif Jepang diadopsi oleh para seniman lokal

3.Upacara Bendera

Mengutip beberapa pertanyaaan, terdapat salah satu jawaban yang menanyakan tentang upacara bendera. Disebutkan bahwa upacara bendera di sekolah sebetulnya merupakan ritual peninggalan masa penjajahan Jepang. Analisis dari catatan akademisi Yohana Johns, yang pada saat itu menjadi murid di sekolah perguruan di Padang Panjang, Sumatera Barat, saat masa penjajahan Jepang, dalam buku Japan in Asia, 1942-1945 (1981) pada salah satu babnya yang berjudul "The Japanese as Educators in Indonesia: A Personal View" rutinitas sehari-hari yang dilakukan dennag gaya militer, mulai dari bangun pagi kemudian mengadakan upacara pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang.

Upacara bendera di sekolah adalah suatu ritual peninggalan masa penjajahan Jepang. Pada masa Perang Dunia Ke II, sekolah-sekolah di seluruh wilayah Indonesia yang diduduki oleh tentara Jepang diwajibkan mengadakan upacara bendera dan menyayikan lagu kebangsaan Jepang setiap hari sebagai simbol hormat kepada Kaisar.

Karena upacara pengibaran bendera menjadi suatu kebiasaan pada masa penjajahan Jepang, upacara pengibaran bendera juga dilaksanakan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, upacara dilaksanakan sebagai simbol penggantian "penguasa" di seluruh penjuru wilayah Indonesia.

4.RT/RW

sistem RT RW sebenarnya merupakan warisan Jepang, yakni saat Perang Pasifik 1941-1945. Pada masa itu, Kekaisaran Jepang berambisi untuk menguasai Asia dengan meresmikan sistem Tonarigumi (rukun tetangga) dan Azzazyokai (rukun warga). Terbentuknya sistem Tonarigumi bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengendalikan warga lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun