Mohon tunggu...
Safri Sebastian Sihombing
Safri Sebastian Sihombing Mohon Tunggu... Penulis - Sales-marketing dan Finance Specialist | Writer dan Debater | Social-Economics Researcher

Fonder Forum Debat dan Ilmiah Mahasiswa (FODIM) Unimed, Inisiator Ruang Berbagi 7, Iniator dan Penasehat Himpunan Mahasiswa Paranginan || Penerima Penghargaan Lomba Artikel Blog Kementerian PUPR dan Blog Competition Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi RI 2020 || Penerima Penghargaan Lomba Karya Tulis Ilmiah PT Inalum Persero 2019 || Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2019 || Peraih Juara Debat Mahasiswa Tingkat Nasional || Juara 1 Call for Paper UTM Madura dan Finalis Terbaik KBMK Bidang Kasus Pemasaran Kemenristekdikti 2019 || Tidak ada yang dapat mengalahkan ketekunan sekalipun kekuatan dan kejeniusan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjalin Hubungan Percintaan yang Sehat

15 Januari 2018   22:58 Diperbarui: 15 Januari 2018   23:23 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pernikahan yang baik dan benar (kutipanseni.com)

Kata cinta mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat luas. Cinta merupakan suatu kata sifat yang berorientasi kepada perasaan seseorang terhadap orang lain. Semua orang di dunia ini pasti mempunyai rasa cinta terhadap sesamanya atau orang lain. Namun, cinta yang saya maksud di sini adalah bukan sekedar perasaan kasih sayang terhadap seseorang karena adanya hubungan kekeluargaan. Akan tetapi cinta yang saya maksud di sini adalah perasaan mendalam  seseorang terhadap lawan jenisnya. 

Pernahkah anda merasa jatuh cinta terhadap seseorang? Bagaimana perasaan saudara ketika sedang jatuh cinta terhadap seseorang? Yang pasti perasaan setiap orang berbeda dan bagaimana respon seseorang tersebut terhadap perasaannya juga berbeda. Ada yang bersukacita, ada yang tersenyum-senyum, ada yang bertingkah aneh dan sebagainya, namun intinya saat kita merasa jatuh cinta maka kebanyakan dari kita merasa senang atau bersukacita.

Cinta itu menurut kebanyakan orang terasa asik dan baik. Namun, adakah dampak negatif dari cinta? yang pasti ada, jika seseorang mencintai orang lain dengan cara berlebihan. Cinta memang baik, akan tetapi akan lebih baik bila rasa cinta tersebut dimengerti dan direspon dengan sikap yang  baik dan benar.

Saya pernah jatuh cinta terhadap seseorang cewek. Saya sangat menyayanginya sewaktu cinta mula-mula saya. Namun, mengapa cinta dapat memudar dari seseorang? Ya pasti karena dia tidak mencintainya dengan tulus hati dan ikhlas sehingga pada akhirnya dia tidak setia. Sering sekali cinta diibaratkan bagaikan api yang menyala-nyala dan dapat membakar apapun dengan sekejap. Cinta juga dapat diibaratkan bagaikan maut yan dapat menelan seseorang kepada kehancuran.

Pernahkah anda mendengar atau mengungkapkan rasa cinta saudara terhadap seseorang ? cinta yang tulus dan ikhlas adalah cinta yang menyayangi orang lain dengan menjaganya dan tidak merusaknya. Contoh bila mana seseorang mencintai sebuah bunga mawar yang indah kelihatan mata maka saya rasa orang tersebut akan merawat dan menjaga bunga tersebut. Tidak akan dirusaknya bunga tersebut karena ia mencintai bunga tersebut. Mengapa saya menganalogikan cinta dengan hal yang demikian. Ya alasan utama saya adalah karena banyak orang-orang saat ini mengatakan cinta pada orang lain, namun orang tersebut tidak menjaga seseorang yang ia cintai bahkan tega untuk merusaknya. Itu namanya bukan cinta, tetapi nafsu yang berlebihan.

Saya sangat mencintai dia katanya, wow rasanya sangat enak didengar akan tetapi kata-kata tersebut hanya manis di bibir saja dan lain di hati. Saya akan berbagi menjalin hubungan yang sehat (bercinta) kali ini dengan mempertimbangkan konsep alkitabiah (kitab suci kristen). Menjalin hubungan yang sehat ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, antara lain sebagai berikut :

  • Cintai seseorang dengan hati yang murni, tanpa punya embel-embel atau iming-iming lain. (2 Timotius 2:22).
  • Cintai orang lain atau pasangan saudara dengan konsep dan etika yang benar.
  • Mulai hubungan persahabatan yang murni.
  • Jangan mudah jatuh cinta hanya karena penampilan fisik seseorang (1 Samuel16:7).

Tuhan yang menetapkan dengan siapa dan kapan kita menikah, jadi jangan takut tidak dapat jodoh. Pernikahan bukanlah tujuan hidup tetapi alat mencapai tujuan, yaitu melayani Tuhan. Pernikahan bukanlah pelarian dari masalah pribadi/keluarga tetapi harus pulih/menang dulu sebelum menikah. Jadi, kapankah waktunya untuk mencari pasangan hidup atau jodoh ? jawabannya simple, yaitu "Ketika Sudah Butuh" (Kejadian 2:18-22). Kalau belum butuh pasti yang terjadi akan "Hawa Nafsu" (Efesus 5).  Plus cari pasangan hidup "Ketika Sudah Siap Mandiri".

My First Kiss Only My Wedding
My First Kiss Only My Wedding
Cara menemukan teman hidup

Tuhan yang menetapkan caranya,bukan kita. Namun, ada beberapa cara Tuhan mempertemukan kita dengan jodoh kita, yaitu :

  • Supranatural = Kondisi Hati yang Murni.
  • Natural = Lewat Persahabatan.

Tingkat pergaulan

  • Perkenalan
  • Teman biasa
  • Teman dekat/sahabat

Penghalang untuk mendapatkan pasangan hidup

  • Kurang pergaulan
  • Terlaluh pilih-pilih teman
  • Standar yang perpeksionis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun