Indonesia turut andil dalam International Conference of the Friends of the People of Syria, di Tunis, Tunisia yang dihadiri oleh lebih dari 60 negara dalam rangka membahas konflik Suriah. Melalui Delegasi RI yaitu Muhammad Ibnu Said sebagai Duta Besar RI di Tunis menyampaikan posisi Indonesia yang menuntut dihentikannya aksi kekerasan terhadap rakyat sipil, dan menyampaikan agar ada langkah diplomatik yang inklusif dalam kerangka penghormatan terhadap kesatuan nasional dan integritas teritorial negara Suriah.
Pada bulan Juli 2012, pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirimkan rekomendasi kepada Sekjen PBB, Ban Ki-Moon, mengenai perdamaian Suriah yang minta agar pertempuran di Suriah agar bisa dihentikan dengan segera. Pada rekomendasi tersebut tertuang pula agar proses politik di Suriah menghormati keinginan dan kehendak rakyat tanpa adanya intervensi asing. Presiden SBY juga memberikan padangannya agar kelima anggota tetap DK PBB membentuk pasukan penjaga perdamaian di bawah PBB.
BPresiden SBY mengutarakan keprihatinan sedalam-dalamnya terhadap konflik Suriah yang menelan banyak korban. Presiden SBY mengatakan bahwa penyelesaian konflik Suriah menjadi tanggung jawab moral bersama dan dunia internasional harus bertindak dengan melarang segala bentuk kekerasan. Presiden SBY juga kembali menekankan bahwa penting menyatukan pandangan Dewan Keamanan PBB untuk memastikan tercapainya perdamaian dan penyelesaian konflik di Suriah.