Rintik hujan membasahi daun nan hijau, disana ada calon ulat yang menunggu. Sementara mentari masih enggan menampakkan diri. Bersembunyi seakan memberi waktu hujan untuk menyirami bumi. Dan memberi kehidupan makhluk Tuhan untuk berevolusi.
Daun terlihat kembali hijau, bunga-bungapun mekar berseri. Sang ulat mendapatkan kebutuhannya kembali sebagai persiapan dalam bertapa.
Berdiam diri, menahan semua rasa...marah, lapar, haus dan ambisi  tak berujung.
Masa pun berlalu, hujan mulai berhenti memunculkan pelangi dengan bantuan sang mentari....terciptalah keindahan alam sang ilahi
Selalu menjaga keindahan, menyerap sari bunga nan bersih dan suci.
Pelangi dan kupu-kupu adalah keindahan ciptaan Tuhan yang dapat kita teladani.
Bandung, 2 September 2019