Mohon tunggu...
Selvi Fitriani
Selvi Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur Program Studi Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Wisata Kuliner, Tradisi, dan Kesenian Kota Madiun

27 Desember 2023   10:33 Diperbarui: 27 Desember 2023   10:57 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Madiun merupakan sebuah kota terbesar keempat di Jawa Timur setelah Surabaya, Malang, dan Kediri. Kota Madiun mempunyai beberapa julukan, yang salah satunya dijuluki sebagai Kota Gadis. Kota Madiun mempunyai berbagai daya tarik wisata yang terkenal seperti Taman Wisata Bantaran dan Pahlawan Street Center, serta berbagai potensi kuliner dan tradisi yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Salah satu potensi daya tarik wisata yang dimiliki Kota Madiun adalah potensi kuliner. Madiun merupakan kota yang memiliki kuliner yang khas seperti kebanyakan kota lain yang juga memiliki keunikan sendiri. Kuliner Kota Madiun ini dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata dan dapat digunakan untuk mempromosikan Kota Madiun menjadi kota wisata yang lebih maju dan dikenal oleh banyak wisatawan lokal maupun mancanegara melalui keanekaragaman kulinernya yang khas.

Selain kulinernya, Madiun juga memiliki berbagai potensi tradisi dan budaya yang dapat digunakan sebagai atraksi wisata yang dapat dipertunjukkan dan ditonton oleh wisatawan. Atraksi wisata budaya ini dapat berupa pertunjukan, seni, dan festival budaya. Dengan memanfaatkan tradisi dan budaya ini, maka Kota Madiun dapat memperkenalkan tradisi dan budaya mereka kepada wisatawan luar. Potensi daya tarik wisata kuliner dan tradisi setempat yang ada di Kota Madiun yang dapat dimanfaatkan sebagai suatu atraksi wisata seperti pada kulinernya yang melegenda se-Indonesia yaitu

  1. Nasi Pecel 

Pecel Madiun menjadi salah satu keberagaman kuliner yang berasal dari Madiun Jawa Timur. Nasi Pecel ini mempunyai ciri khas tersendiri. Pada dasarnya bumbu pecel sendiri berbahan dasar kacang tanah yang digoreng kemudian diberi daun jeruk, bawang putih, kencur, gula jawa, cabe merah, dan cabe rawit untuk yang suka pedas, tidak lupa juga diberi garam sebagai bumbu.

  1. Brem 
    www.shutterstock.com
    www.shutterstock.com

Brem merupakan makanan khas Madiun yang mempunyai rasa khas kecut dengan sensasi dingin yang menyejukkan didalam mulut. Brem terbuat dari sari ketan yang diendapkan sehari semalam lalu dimasak dan dikeringkan. Asal nama ‘brem’ diambil dari banyak versi yang mempunyai alasan tersendiri, salah satunya karena proses pengeraman yang dilakukan berhari-hari. Istilah peran dalam bahasa Jawa terdengar seperti ‘prem’, dan itulah menjadi nama brem.

  1. Bluder Cokro 

Bluder Cokro adalah produk lokal roti legendaris yang berasal dari Madiun, Jawa Timur. Roti ini sempat viral sekali karena kelembutannyadan rasanya yang premium tak heran banyak kalngan yang menyukai roti ini dan menjadikan Bluder Cokro ini sebagai oleh-oleh dari Kota Madiun.

Tak lupa juga tradisi serta kebudayaan yang dimiliki Kota Madiun yang dapat menarik datangnya wisatawan untuk berkunjung dan menjadi potensi wisata bagi Kota Madiun yaitu

  1. Pencak Silat 

Kota Madiun dikenal sebagai Kota Pendekar, dimana kota ini merupakan puncaknya pencak silat. Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Dengan adanya wisata budaya pencak silat ini, maka identitas Kota Madiun sebagai kota pendekar akan lebih dikenal oleh masyarakat luar. Selain itu, diharapkan bisa menghapus stigma negatif masyarakat tentang pencak silat yang sebelumnya identik dengan kerusuhan.

  1. Ruwatan Bumi 

Upacara ruwatan bumi ini adalah upacara yang dilakukan untuk mencari keberuntungan agar terbebas dari kesialan hidup. Selain itu, tradisi ruwatan bumi juga menjadi bentuk penghormatan kepada nenek moyang, serta sebagai bentuk sedekah hasil bumi agar terhindar dari malapetaka dan bahaya. Tradisi ruwatan bumi di Kota Madiun ini adalah kegiatan yang dilakukan setiap tahun secara turun temurun sejak zaman Kerajaan Mataram. Uniknya masyarakat Madiun sampai sekarang masih tetap melakukan tradisi tersebut meskipun dapat dilihat bahwa perkembangan zaman telah maju. Faktor yang menyebabkan kegiatan ini tetap dilaksanakan diantaranya ialah sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjadikan tradisi ini sebagai kebudayaan yang wajib untuk terus dilestarikan seiring dengan perkembangan zaman.

  1. Dongkrek 
    Instagram @sanggar_karya
    Instagram @sanggar_karya

Dongkrek diciptakan dan ditujukan sebagai prosesi atau ritual untuk mengusir pageblug atau bencana kematian yang pernah melanda Desa Mejayan dan sekitarnya. Pertunjukan kesenian dongkrek mengisahkan cerita tentang pertarungan seorang kakek sakti atau biasa dipanggil Eyang Palang dengan empat karakter buto yang senang mengusik manusia. Kesenian ini telah diwariskan secara turun-temurun dan terus berkembang seiring berjalannya waktu, yang dengan berbagai upaya dilakukan untuk melindungi dan terus mewariskannya.

  1. Suran Agung 

Suran Agung diartikan sebagai kegiatan untuk memuliakan atau merayakan kedatangan Bulan Suro. Tiap tanggal 1 Suro masyarakat menggelar larung saji. Larung saji tersebut berupa sesaji atau sedekah bumi yang dilarung ke Sungai Bengawan Madiun. Kegiatan tersebut dilakukan yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan berkah kepada mereka. Tradisi Suran Agung ini sangat sakral, selain kegiatannya mendatangi makam leluhur untuk berziarah pada malam Suran Agung ini biasanya masyarakat melakukan kegiatan tirakatan dengan begadang pada malam 1 Suro. Masyarakat biasanya melakukan begadang dengan bertapa menggunakan bunga setaman untuk digunakan ritual mencuci benda pusaka yang dimilikinya dan dilanjut di pagi harinya dengan larung sesaji. Tradisi Suran Agung ini merupakan sebuah tradisi yang dianggap istimewa bagi masyarakat untuk mewujudkan rasa syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun