Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Mulai Gemas dengan Ulah KKB di HUT Megah 78 Tahun Indonesia

18 Agustus 2023   21:42 Diperbarui: 19 Agustus 2023   17:28 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Hasil Olahan dari Freepik

Sebagai filsafat negara, pancasila adalah dasar politik yang mengatur dan mengarahkan segala kegiatan yang berkaitan dengan hidup kenegaraan, seperti perundang-undangan, pemerintahan, perekonomian nasional, hidup berbangsa, hubungan warga negara dengan negara, dan hubungan antarsesama warga negara, serta usaha-usaha untuk menciptakan kesejateraan bersama. Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi operasional dalam penentuan kebijakan-kebijakan dalam bidang-bidang tersebut di atas dan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara.

Terhadap persoalan Papua, tentu kita harus melihat nilai Pancasila secara keseluruhan. Nilai ketuhanan harus ditegakkan, tidak boleh lagi ada pertumpahan darah. Nilai kemanusiaan juga jelas, KKB telah mencabik kemanusiaan kita semua. Usaha pemerintah untuk memanusiakan orang asli Papua juga telah mereka rusak.

Apa yang telah dilakukan KKB mengancam persatuan kita sebagai bangsa Indonesia. Papua adalah bagian dari Indonesia dan kita semua cinta Papua. Sebagai negara kita sudah cukup banyak meluangkan waktu untuk berdialog dengan KKB untuk menyelesaikan persoalan. Pendekatan persuasif pun lebih dari cukup. Terkahir soal keadilan sosial, apa yang dilakukan KKB kontraproduktif dengan apa yang diusahakan pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi warga Papua.

Akhirnya, tindak tanduk KKB jelas-jelas menciderai Pancasila sebagai Weltanschauung. Artinya, nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang di dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara (Philosophische Grondslag).

Menurut saya, Pancasila sebagai Weltanschauung semakin menegaskan bahwa Pancasila itu raison d'etre atau alasan Indonesia ada saat ini. Pancasila itu sudah hidup dan dihidupi oleh bangsa Indonesia dan menjadi alasan kita ada. Hidup kita yang Pancasilais sekaligus menunjukkan eksistensi kita sebagai bangsa Indonesia.

KKB tidak punya pemahaman sampai sini. Bahkan, mereka secara sengaja dan terang-terangan ingin mencerabut Pancasila dari hidup kita. Dalam hal ini, apa yang mereka lakukan senyatanya berbanding lurus dengan terorisme. Kalau sudah demikian, masak iya kita masih dengan luwes bernyanyi, menari, dan tertawa di Perayaan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia?


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun