Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Misteri Bunker dan Kamar Nonik Ratusan Tahun di Lasem

29 Februari 2020   13:09 Diperbarui: 7 Maret 2020   22:37 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut keterangan pemandu, Rumah Merah berdiri pada tahun 1860. Artinya, di tahun 2020 ini Rumah Merah sudah berumur 160 tahun! Menurut catatan sejarah yang dituliskan oleh Kesemsem Lasem, rumah ini telah masuk dalam peta Lasem yang bertarikh 1886. Cukup masuk akal!

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, rumah kuno itu menarik karena punya warisan yang lengkap. Di bagian belakang rumah masih ada bagian yang masih asli atau apa adanya, menunggu sentuhan untuk direkonstruksi. Ruangan pertama yang cukup lama kami singgahi untuk menggali informasi adalah bagian produksi kain batik dan dapur.

Di situ masih ada bak-bak dan jemuran untuk membuat batik. Juga berbagai alat mambatik yang semuanya belum tertata baik. Di bagian dinding ada infografis yang menjelaskan sejarah dan penjelasan tentang Batik Tiga Negeri yang telah saya sampaikan dalam artikel sebelumnya, dan ada juga di Channel YouTube saya.

Baca Juga: Cerita Batik Tiga Negeri: Pewarnaan dari 3 Kota, Seharga 2 Sapi, sampai Merah Darah Ayam

Satu lagi yang menarik di ruangan itu adalah tungku pembuatan roti. Pemandu mengklaim bahwa tungku ini sama dengan di Eropa. Untuk saat ini belum bisa diapa-apakan karena tidak punya referensi untuk merekonstruksi seperti aslinya. Ini merupakan pengaruh Eropa lain yang ada di rumah merah ini.

Rumah yang Menyimpan Misteri
Kesan misteri tidak pernah lepas dari rumah kuno. Bukan hanya misteri dari banyaknya perabotan atau filosofi yang tidak diketahui asal-usulnya, tetapi juga terkait auranya. 

Ada 2 ruangan yang menurut saya sangat misterius. Pertama adalah salah satu kamar yang memiliki bunker.  Sebelum membahasnya, saya mau bahas dulu yang kedua yakni, Kamar Nonik.

Kamarnya tidak jauh dari tempat pembuatan batik. Di sudut kamar tertulis "Rekonstruksi Kamar Nonik." Langkah pertama saja sudah membuat bulu kuduk merinding. Apalagi saat itu pas banget magrib, soalnya kelamaan mendengar penjelasan soal Batik Tiga Negeri.

Bayangan akan Nonik, panggilan untuk anak kecil perempuan Tionghoa, melintas di memori seiring saya mengambil gambar obyek dan ruangan. 

Bayangan dia mulai dari bayi tergambar saat ia tergolek di ayunan bayi dari rotan yang masih kuat. Ketika mulai remaja, dia punya baju brukat putih terlipat dan dress biru yang tergantung di pojokan ruang. Tempat pup duduk dari kayu pun ada. Pasti itu barang mewah di zamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun