Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Makan Marshmallow, Menikmati Sensasi Berciuman!

4 Januari 2012   07:52 Diperbarui: 4 Maret 2020   18:59 7943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, berdasarkan catatan sejarah resep tradisional manisan kenyal ini tidak menggunakan gelatin seperti zaman modern, melainkan sari akar tanaman semak Althaea (genus) atau disebut marshmallow (Althea officinalis). Inilah mengapa makanan ini disebut dengan marshmallow. 

Disebut tradisional karena pemanfaatan marshmallow sudah sejak zaman sebelum masehi (SM). Bapak kedokteran, Hippocrates (yang hidup tahun 460 SM – 370 SM), menggunakan marshmallow untuk mengobati memar dan kehilangan darah. Pedanius Dioscorides (40—90 M) menulis tentang sifat-sifat positif marshmallow, sedangkan Quintus Horatius Flaccus (8 Desember 65 SM – 27 November 8 M) memuji sifat laksatif dari daun dan akar tanaman tersebut. 

Umumnya, para dokter Romawi menggunakan marshmallow untuk mengobati sakit gigi, gigitan serangga, bengkak karena kedinginan, dan kulit yang teriritasi. Penduduk Cina, Mesir, dan Roma memakan berbagai jenis marshmallow. Penduduk Prancis memakan bunga dan daun dalam bentuk salad.  Marshmallow dahulu digunakan untuk meredakan sakit gigi, gigitan serangga, gangguan pencernaan, dan diare di Eropa selama abad pertengahan. Saat bayi tumbuh gigipun diberikan marshmallow. 

Di Indonesia, sudah banyak yang menyukai marshmallow. Memang ada banyak kalangan yang belum familiar dengan jenis makanan yang satu ini. Biasanya, marshmallow didapatkan di toko-toko makanan dan cafe, baik di mall maupun ruko-ruko. Anak-anak sangat menyukainya karena bentuk-bentuk marshmallow yang lucu. Sedangkan orang dewasa suka karena cara makannya yang bervariasi dan menjadi teman yang cocok saat nongkrong di cafe. Para bule atau ekspatriat, suka sekali mengonsumsi marsmallow untuk sarapan bersama secangkir kopi atau coklat panas. 

Itulah sedikit pengetahuan tentang marshmallow. Setelah puas menikmati udara asri Lembang dengan berkeliling kebun buah dan sayuran milik om, kini waktunya untuk undur diri. Ada sepaket marshmellow menjadi buah tangan. Dalam hati, saya bergumam, “Sampai Jakarta, saya ingin mempromosikan marshmallow om yang sangat enak dan halal ini, sembari membantu menjualkannya, hehehhee...”

Tulisan ini juga ada di Blog Pribadi, ONEtimes.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun