Mohon tunggu...
Dera Fiorentina Agatha
Dera Fiorentina Agatha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Putri Budaya Indonesia Photogenic 2023, Dinda Duta Budaya Kalimantan Timur 2022, mahasiswa Hukum Universitas Mulawarman

Interested in culture

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

"Seni Tato Dayak Kayan: Ekspresi Budaya dan Aset Negara yang Membutuhkan Ruang untuk Lestari"

4 Desember 2023   02:43 Diperbarui: 4 Desember 2023   18:23 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Puidoh "Pinuq"

Indonesia terus memukau dunia dengan keberagaman yang dimilikinya, warna-warni seni budaya dari semua suku bangsa di Indonesia telah menjadi pesona di mata dunia.

Budaya membentuk sebuah landasan yang kuat bagi identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Budaya yang merupakan hasil dari pola pikir serta kebiasaan dari nenek moyang kita seperti ritual, bahasa, dan seni mengarahkan kita untuk menemukan jejak-jejak warisan yang merajut cerita tentang siapa kita dan darimana kita berasal.

Pemahaman akan budaya membuat kita mengerti dan menemukan kekuatan dalam menerima, meresapi, dan memperkaya keberagaman yang memperkaya makna kehidupan. Kompleksitas budaya yang dimiliki Indonesia saat ini memiliki tantangan dalam menghadapi perkembangan zaman. Beberapa tantangan utama melibatkan globalisasi, modernisasi, teknologi, serta perubahan sosial dan ekonomi.

Seni memainkan peran yang sangat penting sebagai bagian integral dari Indonesia. Warisan seni Indonesia mencakup berbagai bentuk ekspresi artistik, mulai dari seni tradisional hingga seni kontemporer, dan memainkan peran penting dalam menjaga identitas budaya dan kekayaan warisan negara. Seni tidak hanya menjadi cermin kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi media ekspresi, kritik sosial, dan sarana pembentukan identitas.

Penting untuk terus mendukung, melestarikan, dan mengembangkan seni sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan keberlanjutan budaya Indonesia.

Seni tato sebagai hasil dari kebudayaan suku Dayak bukan hanya sebagai seni tubuh semata, melainkan juga sebagai ekspresi keberagaman, identitas, dan spiritualitas bagi suku Dayak. Pada pembahasan kali ini kita akan berfokus membahas mengenai seni tato dalam suku Dayak Kayan, salah satu sub suku Dayak yang tetdapat di Kalimantan Timur.

Dalam Bahasa Kayan Tato disebut dengan nama Tedak yang berarti tanda atau simbol yang dibuat dengan memasukkan pigmen hitam ke dalam kulit manusia membentuk lukisan gambar yang dilakukan dengan cara dirajah dan menjadi identitas etnik yang juga memberikan gambaran penting tentang status sosial seseorang dalam tradisi budaya adat Dayak Kayan.

Pembuatan seni tato pada wanita suku Dayak Kayan dimulai ketika memasuki usia remaja, tato merupakan sebuah keharusan atau syarat bagi wanita suku Dayak Kayan untuk dapat melakukan ritual perkawinan dan memiliki keturunan.

Sedangkan pada laki-laki tato adalah simbol atau tanda bahwa pria suku Dayak Kayan mampu menjadi sosok yang mampu menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang laki-laki. Perbedaan status sosial dapat kita lihat berdasarkan letak dari gambar tato itu sendiri.

Tato biasanya terdapat pada telapak kaki atas hingga bawah lutut kaki, dan dari telapak kaki atas sampai pangkal paha, serta dari ujung jari kedua tangan hingga lengan bawah batas siku tangan. Yang menjadi pembeda status sosial adalah seseorang yang memiliki kasta tinggi dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat Dayak Kayan terdapat gambar tato yang terletak di telapak kaki atas hingga pangkal paha. Pada pria tato yang terletak di bagian leher menunjukan pencapaian kemenangan dalam suatu peperangan.

Terdapat beberapa motif tato seperti Kalung Nubuq yang merupakan simbol Keberanian dan Jiwa Kesatria Suku Dayak Kayan, motif ukiran Gambar Matahari sebagai simbol kekuatan dan harapan, dan motif ukiran Kalung Asoq sebagai simbol Kebesaran Suku Dayak Kayan.

Pasal 32 UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia telah mengamanatkan bahwa "Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya". Namun hal ini tidak sejalan dengan konstitusi yang membebaskan masyarakat berekspresi dalam  melestarikan budayanya, seringkali kita temui banyak orang memiliki pandangan yang negatif tentang seni tato.

Tato sering dibenturkan dengan stigma sosial, aturan di dunia pendidikan maupun pekerjaan dan masih banyak lagi. Banyak orang mengaitkan seni tato dengan prilaku kriminal sehingga tercipta asumsi negatif terhadap orang yang memiliki tato. Hal ini menunjukan tato sebagai warisan budaya Indonesia terancam punah karena tidak adanya ruang bagi seni tato untuk terus berkembang sehingga dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Dengan tantangan yang ada masyarakat khusunya generasi muda memiliki hambatan untuk melanjutkan tradisi yang ada akbibat steriotip yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat serta ketakutan akan hambatan dalam mendapat kesempatan karir dan masih banyak lagi.

Diperlukannya upaya agar seni tato suku Dayak agar terus dapat diwarsikan terkhusus generasi muda sehingga generasi muda merasa lebih nyaman untuk melanjutkan tradisi ini tanpa takut terhadap stigma sosial. Kebutuhan akan keterbukaan dan pemahaman bersama untuk menciptakan ruang yang lebih inklusif.

Upaya peningkatan pemahaman kepada semua kalangan masyarakat perlu dilakukan serta mendorong perlindungan hukum untuk mencegah diskriminasi terhadap individu dengan seni tato Dayak. Pentingnya memberikan ruang dan perhatian pada seni tato Dayak sebagai bentuk pelestarian budaya dan aset negara yang bernilai. Tato suku Dayak bukan sekadar gaya atau tren mereka adalah komponen penting dari identitas budaya, yang harus dihargai dan dipahami dengan menghargai konteks budaya dan nilai-nilainya. Seni tato Dayak bukan hanya milik masyarakat Dayak, tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan budaya nasional Indonesia. Pemeliharaan seni tato ini menggambarkan komitmen terhadap keberagaman dan kekayaan budaya bangsa.

Penulis: Dera Fiorentina Agatha


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun