Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting bagi mahasiswa atau dapat dikatakan sebagai kebutuhan, karena membaca merupakan salah satu jalan bagi mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan guna mempersiapkan diri sebagai tenaga pendidik. Seperti yang kita ketahui, mahasiswa FKIP merupakan calon pendidik yang akan menyampaikan pengetahuannya kepada para peserta didiknya kelak.
Minat baca mahasiswa FKIP dapat dikatakan masih rendah karena mahasiswa masih asyik dengan kesenangan yang lain seperti nonton drama dan update di media sosial. Selain itu, kurangnya minat baca mahasiswa juga disebabkan oleh kurangnya ketersediaan buku di ruang baca FKIP. Salah seorang mahasiswa pasca sarjana program studi bahasa Indonesia pada sabtu (26/11) lalu menyatakan bahwa "dari semenjak saya kuliah S1, buku yang saya temui di ruang baca FKIP tidak pernah diganti atau ditambah dengan buku-buku yang baru sehingga saya merasa bosan untuk membaca buku di ruang baca FKIP".
Minat baca setiap mahasiswa berbeda-beda, ada yang senang membaca novel, komik, atau buku-buku lain. Sementara itu, mahasiswa pendidikan kimia yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa buku-buku itu hanya dibaca pada saat ada tugas dan untuk keperluan lain seperti referensi. Sedangkan pada waktu luang lebih sering diisi dengan hal-hal yang bersifat hiburan seperti nonton, jalan-jalan, dan terkadang membaca novel.
Sementara itu, dimintai keterangan mengenai hal ini, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Unram, I Nyoman Sudika, menyatakan bahwa membaca itu penting karena dengan membaca kita dapat memperoleh berbagai ilmu. Pentingnya membaca bagi mahasiswa tergantung pada mahasiswa itu sendiri, ada mahasiswa yang rajin dan ada yang malas. Untuk membantu mahasiswa agar lebih sering membaca, "saya memberi mereka tugas dengan referensi dari berbagai sumber seperti dari buku atau internet. Untuk masalah buku di ruang baca, saya mengusulkan untuk penambahan buku setiap tahun tapi sampai sekarang tidak ada laporan apa pun." Tuturnya.