"Kalau kamu bagaimana caranya?" Tanya Raden Qosim.
"Begini caranya, Kang." Jawab Raden Rahmat.
Raden Rahmat kemudian mengelus-elus pohon cematan itu, lalu pohon-pohon tersebut menjadi condong dan dipilihlah buahnya. Itulah sebabnya, mengapa pohon cematan di daerah Sendang menjadi condong-condong.
Pemanfaatan terhadap semua hasil produksi pohon cematan ini selanjutnya diajarkan dari generasi ke generasi dan jadilah wilayah ini tempat belajar pemanfaatan pohon cematan sejak dulu hingga sekarang.
(Bersambung...)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!