"Aku yakin dan percaya. Mas akan menjadi ayah terbaik, bagi anak-anak yang lahir dari rahimku. Kita akan bersama selamanya. Selamat hari kasih sayang, Mas!" - Aku. Cintamu.
Kertas surat itu tak lagi berwarna biru. Terlihat semakin kusam dengan tulisan tangan yang buram.
Telah menempuh perjalanan waktu yang jauh. Duapuluh tiga kali pertukaran tahun, dan ribuan titik persinggahan matahari dan rembulan, penanda pergantian hari demi hari.
Kau masih mengingat surat itu?
***
"Nisa cantik, Mas."
"Ibunya juga, kan?"
"Haha..."
"Lah? Kenapa tertawa?"
"Dulu gak mau, bilang ibunya cantik!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!