kau paksa aku menjemput matahari. mengusik sisa malamku saat bertransaksi dengan mimpi.Â
kau berkuasa atasku di setiap minggu pagi. Di halaman masjid, kau kayuh sepeda mini atau berlari kesana-kemari. dan aku? menantimu dengan segelas kopi.
letihmu akan hadir jika masjid sudah sepi. bersisa kau, aku dan ampas kopi. tak perlu lagi kau paksa, aku mengerti. waktumu untuk berhenti.
hari ini bukan minggu, tapi jumat pagi. aku duduk, menemanimu tanpa segelas kopi. aku pun mengerti, kau takkan lagi berlari. terhalang tirai aroma melati.
kau tahu? kuingin menjual mimpi. agar kau kembali.Â
Curup, Â 25.01.2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!