Mohon tunggu...
syukron zahidi
syukron zahidi Mohon Tunggu... -

???

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses Perkembangan

20 Oktober 2010   02:18 Diperbarui: 4 April 2017   17:07 3367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tiap manusia berkembang dengan cara tertentu seperti halnya semua individu. Sering kali perhatian kita diarahkan pada keunikan seseorang. Oleh karenatu para psikolog meneliti perkembangan terkait pada karakteristik umum manusia dan hal-hal unik yang membuat manusia tu unik. Sebagai manusia kita telah berjalan setapak yang sama, satu individu dengan individu yang lain. Seperti halnya yang telah kita alami, setiap manusia pada usia 1 tahun dapat berjalan, larut dalam permainan sebagai anak kecil, dan menjadi lebih mandiri sebagai anak muda.

Proses Biologis, Kognitif dan Sosial-Emosi

Pola perkembangan manusia dikaitkan dengan proses biologis, kognitif, dan sosial-emosi yang selalu berhubungan erat. Ketiga aspek tersebut selalu dikaitkan secara bersama Proses biologis menghasilkan perubahan pada perubahan seseorang. Gen yang divariasi oleh orang tua, perkembangan otak, pertambahan tinggi, dan berat badan, keterampilan motorik, dan perubahan hormon pada masa puber menceriminkan peran proses biologis dalam perkembangan. Proses Kognitif menggambarkan perubahan dalam pikiran, intelegensi, dan bahasa seseorang. Tugas-tugas seperti mengawasi ayunan bergerak di atas kotak bayi, menghubungkan kalimat dengan dua kata, menyelesaikan soal matematik, dan membayangkan bagaimana rasanya menjadi pilot, semua itu melibatkan aspek kognitif. Proses Sosial-emosi adalah hal yang melibatkan perubahan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Perubahan emosi dapat membuat kepribadian seseorang selanjutnya. Contoh proses sosial-emosi senyuman bayi karena sentuhan ibunya, tindakan anak saat bermain bersamateman sebayanya, pengenalan rasa cinta pada remaja, dan contoh lainnya.

Hubungan antara tiga aspek tersebut. Dapat dicontohkan senyuman bayi yang tersenyum karena sentuhan ibunya. Bahkan respon sederhana ini memerlukan proses biologis (karakteristik fisik kepekaan terhadap sentuhan) proses kognitif (kemampuan untuk memahami tindakan yang disengaja) proses sosial-emosi (senyum mencerminan emosi positif dan senyuman membantu menghubungankan bayi dengan makhluk yang lain / ibunya).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun