Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

BULOG Menuju Kedaulatan Pangan melalui Strategi Brand Kita

26 Mei 2018   14:23 Diperbarui: 29 Mei 2018   12:01 1981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulog Menuju Kedaulatan Pangan dengan Brand KITA

Apakah Anda mengenal Bulog ? Maksud saya apakah Anda tahu Bulog itu kepanjangan dari kata apa ?  Lalu, apakah Anda juga mengerti tugas dan fungsi pokok dari Bulog ini ?. 

Bila Anda lahir dan besar di era Orde Baru, saya masih yakin bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Kalaupun tidak langsung atau lengkap jawaban Anda, paling tidak bisa menjelaskan Bulog ini dekat-dekat dengan "masalah apa", begitu.

Tetapi, coba tanyakan kepada generasi milenial atau generasi zaman now. Kira-kira apa jawaban mereka tentang Bulog dan produk-produknya ? Semoga Anda tidak terkaget-kaget akan faktanya.

Selama seminggu saya coba melakukan survey sederhana dalam empat kelas mata kuliah yang saya ampu. Jumlah mereka kurang lebih 114 mahasiswa, usia mereka rata-rata 21 tahun, jadi kelahiran tahun 1997/1998-an, rata-rata berada di semester 6,5, berimbang antara jumlah wanita dan laki-laki. Kepada mereka saya minta mengisi quesionaire tentang : Sebutkan singkatan dari kata Bulog, organisasi apa bulog ini, tugas utama Bulog apa, tujuannya apa, sebutkan produk yang dihasilkan oleh Bulog, dan apakah Anda pernah mendengar atau melihat atau membeli brand KITA ?

Anda tahu apa jawaban mereka ? Nyaris semuanya tidak bisa menjawab dengan benar. Bahkan istilah Bulog saja hanya sekitar 10% yang bisa menjawab dengan benar. Apalagi pertanyaan yang lain, praktis jawaban mereka kosong sama sekali.

Tetapi, lalu saya memberikan kesempatan lagi kepada mereka untuk menjawab kembali semua pertanyaan itu, dan saya memperbolehkan untuk menggunakan labtop dan gawai mereka untuk mencari di internet, selama 20 menit. Dan hasilnya, hampir 90% bisa menjawab dengan benar semua pertanyaan dalam quesionare itu.

Walaupun hasil survey sederhana ini tidak mewakili keseluruhan komunitas Indonesia, tetapi menjadi menarik untuk dicermati. Artinya, bila hasil survey ini dipakai untuk mewakili generasi milineal di Indonesa, yang saat ini usianya bergerak dari 15-34 tahun maka jumlahnya  sekitar 34,45% dari total populasi, tentu saja ini menjadi "permasalahan serius bagi Bulog". Sebab, 10 sampai 20 tahun kedepan generasi inilah yang akan memiliki peran dalam dinamika ekonomi dan bisnis masyarakat Indonesia ini.

Tentu saja yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa generasi ini tidak mengenal Bulog dan semua produk-produknya? Atau generasi milenial tidak perlu mengenal Bulog dan sepak terjangnya? Artinya, buat apa mereka harus mengenal Bulog kalau tidak ada relevansinya dengan kegiatan dan kehidupan mereka?

Bulog dan Orde Baru

Mendengar nama Bulog tentu saja tidak lepas dari pemerintahan era sebelumnya, yaitu Orde Baru atau ORBA. Bulog sebagai, Perum Bulog, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau disingkat Perum Bulog adalah sebuah lembaga pangan di Indonesia yang mengurusi tata niaga beras. Bulog dibentuk pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor 114/Kep/1967.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun