Mohon tunggu...
Yudi Kita
Yudi Kita Mohon Tunggu... Wiraswasta - My life is a journey

Menulis adalah jalan cerita hidup untuk mengabadikan pikiran, pengalaman dan gagasan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Bioskop di Aceh (Kembali) Didesak dan Ditolak

30 April 2019   11:37 Diperbarui: 5 Mei 2019   09:12 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pengunjung Bioskop (Foto: Dokpri)

Pada Pilkada 2017 silam, salah satu janji Calon Walikota Banda Aceh Aminullah Usman adalah akan membuka kembali bioskop di Banda Aceh, kini setelah ia terpilih muncul kembali wacana membuka bioskop di Banda Aceh, tapi anehnya sang Walikota itu ingin studi banding terlebih dahulu ke Arab Saudi, untuk melihat pengelolaan bioskop disana. 

Wacana tersebut tentu saja menjadi viral dan menjadi isu nasional, yang menjadi pertanyaan, "separah itukah stigma negatif warga Aceh terhadap bioskop?" sehingga wacana pembukaan bioskop pun harus dilakukan studi banding jauh ke negeri orang, dalam hal ini saya yakin, keluarga sang Walikota sudah pernah keluar daerah dan menonton di bioskop, setidaknya tanyakan terlebih dahulu kepada keluarga, apakah ada kesan "bioskop tempat mesum".

Salah Satu Tiket Bioskop Garuda yang ada di Aceh pada tahun 1971
Salah Satu Tiket Bioskop Garuda yang ada di Aceh pada tahun 1971

Studi banding jauh-jauh ke Arab hanya untuk melihat bioskop adalah suatu tindakan berlebihan dan menghambur-hamburkan uang rakyat. Dari pada jauh-jauh kesana hanya untuk menghindari warga berbuat mesum, lebih baik warganya di didik agar memiliki iman dan aklak yang baik, sehingga tidak melulu soal "Selangkangan dan Mesum".

Wacana yang dimunculkan untuk studi banding ke Arab itupun telah pupus diterjang waktu, bioskop juga tak kunjung hadir dipusat ibukota Aceh ini, namun soal masih adanya larangan terhadap hadirnya bioskop di Aceh masih saja menjadi perhatian masyarakat nasional, mungkin mereka masih menertawakan "Lucu Aceh ini, bioskop saja dilarang", apalagi kala Arab yang terkenal sebagai awalnya peradaban Islam memberikan kehadiran bioskop sebagai sarana hiburan diantara banyak sarana hiburan lainnya yang berdiri secara resmi di negara itu.

Namun menurut catatan sejarah, Aceh pernah menjadi daerah jaya terhadap sarana-sarana hiburan, seperti daerah Langsa, Bireun dan Banda Aceh, seperti Banda Aceh misalnya yang pernah memiliki bioskop berkisar 9 tempat sejak tahun 1930-an sampai tahun 2004, jumlah tersebut tentu sangat fantastis di ibukota Provinsi yang memiliki luas sangat sempit itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun