Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Buruh - Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Surat Terbuka untuk Bapak Amien Rais

18 Juni 2017   02:00 Diperbarui: 18 Juni 2017   19:44 4679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ass Wr. Wb, Pak Amien,

Pertama sekali, izinkan saya memperkenalkan diri dulu, Nama saya Yoyo, perempuan dan beragama Budha. Saya adalah salah satu dari jutaan orang yang mengagumi Bapak. Tapi beda antara saya dengan pengagum Bapak yang lain adalah saya selalu konsisten mengagumi Bapak. Banyak pengagum Pak Amien yang berubah haluan jadi membenci Bapak. Menurut mereka move-move politik Bapak sering membingungkan orang lain. Tapi saya tidak. Kenapa saya tidak bingung? Karena saya bukan orang yang mengerti politik jadi saya tidak begitu peduli. Satu-satunya hal yang saya pahami adalah saya yakin niat Bapak untuk negeri ini pasti adalah sesuatu yang baik. Saya tidak pernah meragukan hal itu.

Pak Amien,

Saya mengikuti perjalanan politik Bapak dan saya kagum luar biasa melihat keberanian Pak Amien menentang Soeharto di Jaman beliau berkuasa. Hanya sedikit tokoh yang berani menentang Soeharto di jaman itu. Terus terang, waktu itu saya menguatirkan keselamatan Bapak. Di jaman orde baru banyak sekali orang yang tiba-tiba masuk penjara dengan kasus yang direkayasa. Banyak pula  lawan-lawan pemerintah tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi bahkan ada juga yang mati ditembak Petrus dan ditemukan terkapar di jalan seperti bangkai kucing yang terlindas mobil di jalan Tol. Bapak pasti tidak tau, setiap hari saya berdoa untuk keselamatan Bapak dan saya bersyukur sekali Pak Amien masih hidup sehat sampai sekarang.

Pak Amien

Saya adalah salah seorang yang terlibat dalam pembuatan film kampanye politik Bapak dulu sebagai ketua PAN dan sebagai Calon Presiden. Saya ingat bagaimana teman-teman dari Production House sangat memuji Bapak ketika mereka hendak membuat film itu. Mereka mengatakan bahwa Bapak orang yang sangat baik dan sederhana. Menurut mereka Bapak adalah satu-satunya politikus yang datang ke tempat shooting on time.

Hebatnya lagi,  Bapak menyerahkan sepenuhnya proses pembuatan film pada para team kreatif untuk melakukannya. Bapak mempercayakannya pada mereka. Kedengarannya sepele tapi taukah Bapak kelakuan politikus-politikus yang lain? Mereka datang seenaknya, mengcancel jadwal sesukanya, mengatur-ngatur seakan-akan mereka paling tau soal kreatif dan perfilman. Dan ketika mereka tidak terpilih, apa yang terjadi? Para politikus itu menghilang tanpa membayar ongkos produksi.

Pak Amien

Saya bukan tipe orang yang suka menyalahkan apalagi memaki-maki orang lain. Bukan! Semoga saya selalu dijauhkan dari hal itu. Ibu saya selalu mengajarkan "Kalau kamu tidak punya kata-kata yang baik untuk disampaikan, lebih baik, diam!" Dan saya sangat percaya pada kata-kata Ibu di atas. jadi saat ini saya ingin menyampaikan sesuatu yang semoga baik untuk Bapak. Anggaplah ini ucapan seorang anak kemaren sore yang peduli pada orang yang dikaguminya. Jadi begini, Bapak.

Tahun ini Bapak berusia 73 tahun. Sebuah angka yang telah melebihi usia hidup rata-rata orang Indonesia. Dan hebatnya lagi, Bapak keliatan masih sehat, sinar muka Bapak masih terlihat bercahaya dan gerak gerik masih enerjik. Tuhan sayang sekali pada Bapak. Dan semoga selamanya begitu. Amin. (Maaf kata 'Amin' barusan adalah penutup doa, bukan kekurangajaran saya memanggil Bapak dengan langsung menyebut nama).

Namun belakangan ini, saya perhatikan Bapak terlihat semakin tua dan lelah. Saya agak kuatir dengan kesehatan Bapak.  Usia memang tidak pernah berdusta jadi syukurilah rahmat Tuhan itu dengan baik. Bapak butuh istirahat. Sudah cukuplah puluhan tahun Bapak malang melintang di kancah politik negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun