Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ini Dia Setan Gundul di Kubu Prabowo

6 Mei 2019   13:56 Diperbarui: 6 Mei 2019   15:15 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andi Arief : Tribunnews.com

Kader Partai Demokrat kembali menyerang Koalisi Indonesia Adil Makmur. Kali ini Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut pemasok data kemenangan 62 persen pasangan Prabowo Subianto -- Sandiaga Salahudin Uno sebagai setan gundul.

Tidak hanya mengecam, Andi Arief juga mengancam partainya akan keluar dari koalisi yang terdiri dari Gerindra, PKS, PAN, Partai Berkarya dan Demokrat, jika setan gundul masih hadir. Apalagi, menurut Andi, Prabowo sudah berada di bawah pengaruh setan gundul.

"Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," cuit Andi melalui akun Twitter-nya

Siapakan setan gundul yang dimaksud Andi Arief? Tidak sulit untuk menelusurinya karena elemen yang dimaksud terlihat cukup menonjol dalam menentukan arah kebijakan koalisi. Bahkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi terkesan mengikuti irama yang ditabuh gerombolan yang disebut Andi Arief sebagai setan gundul ini.

Ada dua cara untuk mengetahuinya. Pertama, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menyebut koalisi yang didukungnya bebas dari pengaruh paham radikal yang berideologi selain Pancasila.

Kedua, saat kampanye akbar di Gelora Bung Karno, SBY memprotes rundown kampanye yang disebutnya mengandung unsur ketidaklaziman dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif. SBY meminta kadernya untuk mencegah demonstrasi apalagi show of force identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem.

Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat (PD), Ferdinand Hutahaean kampanye akbar tersebut terlihat hanya milik umat Islam. Salah satunya karena diawali dengan shalat subuh berjamaah, dzikir, munajat dan tausiah.

"SBY ingin kampanye dibuat ber-Bhineka dan NKRI," cetus Ferdinand.

Dari dua hal tersebut, sangat mungkin setan gundul yang dimaksud Andi Arief mengacu kepada kelompok eksklusif yang selama ini menonjolkan identitas keagamaan.

Terlepas benar atau tidaknya, tudingan setan gundul kian membuka kemungkinan Partai Demokrat hengkang dari KoalisiI Adil Makmur usai KPU mengumumkan hasil Pilpres 2019. Terlebih sebelumnya, usai bertemu Presiden Joko Widodo, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sudah menyatakan komitmennya untuk menerima keputusan KPU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun