Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasiana Pelit Kasih Honor? Begini Perbandingannya dengan YouTube

9 September 2018   14:46 Diperbarui: 13 September 2018   12:39 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing, termasuk dalam hal memberikan penghargaan (gaji/honor) kepada karyawannya. Demikian halnya dengan platform media online. Membandingkan antara yang satu dengan lainnya, bukan saja hanya buang-buang waktu, bisa-bisa malah jadi terkena penyakit sirik dan dengki.

Jadi tulisan ini lebih aku maksudkan untuk menjawab sebagian Kompasianers yang masih bertanya-tanya terkait besaran honor atau reward di K. Tetapi jika Anda ingin mencari jawaban metode penghitungannya, segera tutup layar karena tulisan ini tidak membahas soal itu. Pengelola K hanya memberitahu kita sebagai kontributor lepasnya, basis penghitungannya pada jumlah klik atau (unique) view pada tulisan kita berdasarkan rekam catat google analytic.

Sebagai ilustrasi, mesin google hanya mencatat 1 (satu) klik dari IP address atau (mungkin) perangkat yang sama, meski Anda membukanya berulangkali. Bagaimana jika Anda dan pasukannya membuka dari warnet yang sama meski beda komputer? Jika didasarkan pada IP address maka yang terekam hanya satu, tetapi jika berdasarkan perangkat yang digunakan, maka akan tercatat sesuai sejumlah pasukan yang membukanya.  

Jika sebelumnya pengelola K menerapkan standar minimum view sebanyak 5.000, kini sudah diturunkan menjadi 3.000 view. Dengan demikian mestinya yang bisa mendapat honor akan lebih banyak. Masa sih sebulan ngga bisa bikin 10 tulisan dengan minimal 300 view per tulisan?

  • Begitu prolognya. Mohon maaf jika tidak sesuai karena aku memang tidak paham (hehe..)

Nah, mari kita lihat perbandingannya.  Aku mengambil contoh honor bulan Agustus, dan nanti bandingkan dengan honor dari YouTube.

Daftar penerima honor K-reward bulan Agustus/dokpri
Daftar penerima honor K-reward bulan Agustus/dokpri
Sesuai pengumuman Kompasiana, aku mendapat honor sebesar Rp 2.215.410. Sepanjang Agustus kemarin aku memposting 24 tulisan plus dua tulisan yang aku hapus (dipindah ke tempat lain). Dari 24 artikel aku mendapat 35.000 klik, dari total sekitar 60.000 klik sepanjang bulan Agustus. Jika dihitungan rerata, maka satu artikelku bernilai sekitar Rp 90.000. Jika berdasarkan view, maka hitungan kasarnya adalah Rp 100.000 per 1.500 view. Artinya, tulisanku yang mendapat 3.000 view dihargai setara Rp 200.000,-

Sekali lagi itu hitungan kasar yang didasarkan hanya pada data terlihat, tidak termasuk nilai iklan, yang hanya diketahui oleh pengelola K.

Bagaimana dengan YouTube? Basis hitungan monetisasi yang selama ini dipahami adalah 1 (satu) dollar Amerika Serikat per 5.000 tayangan. Padahal tidaklah demikian. Dari 5.000 pemutaran umumnya hanya 1.000 tayangan yang dimonetisasi (yang ada iklannya). Jadi jika satu video kita ditonton 10.000 kali- yang juga berdasar unique view, maka 2.000 tayangan di antaranya disisipi iklan. Tetapi nilai pendapatannya tidak lantas pasti dua dollar. Akan sangat bergantung pada BPS- yang aku pahami sebagai bilangan pembagi per seribu, jenis produk yang diiklankan, lokasi pemutaran dan jam tayang.

Pendapatan kotor/dokpri
Pendapatan kotor/dokpri
Sebagai ilustrasi, jika iklan yang "mampir" di video kita berupa iklan mobil, diputar dari Taiwan dan di jam utama (prime time) yakni antara 19.00- 22.00 WIB, nilainya sangat mungkin 3 dollar per 1.000 tayang yang disisipi iklan. Tetapi jika yang tayang iklan baris dari produk (mohon maaf) ecek-ecek, diputar di wilayah Indonesia bagian barat, dan di pagi hari pula, nilainya sangat mungkin hanya 0,8 dollar per 1.000 tayang yang dimonetisasi.  

Pendapatan bersih/dokpri
Pendapatan bersih/dokpri
Apakah itu sudah pendapat bersih kita? Belum, karena masih dibagi dengan YouTube sebagai penyedia laman. Pembagiannya jika tidak salah hitungan adalah 45 persen untuk YouTube dan 55 persen untuk kita (kreator). Gampangnya, jika kita menggunakan ilustrasi kedua, maka dari  5.000 tayangan, kita hanya mendapat sekitar US$ 0,45!  Silakan dirupiahkan dengan kurs 14.800 per satu dollar.

Rekor pendapatan tertinggi dari satu video/dokpri
Rekor pendapatan tertinggi dari satu video/dokpri
Sangat kecil, bukan? Tetapi jika satu video kita ditonton hingga 700 ribu, silakan Anda kalikan juga. Rekor tertinggi honorku dari satu video adalah US$ 110 atau sekitar Rp 1,5 juta (netto). Persoalannya sejak akun YouTube ku mendapat persetujuan monetisasi sekitar tiga bulan lalu, baru satu video yang mencapai jumlah tayangan sebanyak itu. Rerata tayang hanya sekitar 40.000 per video (total 8 juta view lebih dari 192 video). Jika menggunakan hitungan di atas, maka satu video rerata hanya menghasilkan 5 dollar alias sekitar Rp 73.000 (hiks!).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun