Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Midsommar", Pengalaman Traumatik di Tengah Tragedi, Mimpi Buruk, dan Xenofobia

10 September 2019   17:10 Diperbarui: 10 September 2019   20:04 14429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kata lain, kita sebenarnya tahu kemalangan apa yang akan menimpa beberapa karakter tersebut, namun nyatanya kita tak pernah benar-benar tahu bahwa ternyata separah itu kemalangan yang lantas menimpa mereka. 

Sehingga bukan hanya efek kejut yang muncul, namun juga rasa empati berpadu dengan brain freeze kala adegan malang tersebut muncul.

Variety.com
Variety.com
Ari Aster kemudian melengkapi deretan misteri dan teror yang berakhir menjadi sebuah tragedi tersebut dengan pengalaman sinematik yang mencengangkan. 

Bisa dibilang, Midsommar seperti menggabungkan pengalaman sinematik dari film-film horor psikologis semisal The Shining, Us, The Wicker Man bahkan The Village, yang berani mengeksploitasi teror di tengah suasana terang benderang sekalipun.

Sehingga setiap shoot yang diramu begitu detail, "nyeni", bahkan surealis tersebut tak hanya berhasil memuaskan pengalaman sinematik kita saja namun juga memunculkan pengalaman traumatik yang maksimal.

Pengalaman traumatik dimana berhasil membuat kita terdiam dan mencerna sejenak atas apa yang baru saja terjadi. Karena terkadang tragedi juga didatangkan Ari Aster beberapa saat setelah kita diberikan sajian adegan yang bisa menimbulkan tawa. Ya, tawa getir.

Xenofobia dan Satir Simbol Kekristenan

Wickedhorror.com
Wickedhorror.com
Festival yang jadi tradisi turun temurun di desa Harga memang tidak ada di kehidupan nyata. Namun Ari Aster konon kabarnya memang meriset banyak tradisi dan ritual unik yang ada di seluruh dunia untuk kemudian digabungkan menjadi satu tradisi baru, khusus film ini. Sehingga hasil risetnya membuat film ini memiliki unsur-unsur tradisi yang cukup otentik namun di satu sisi juga surealis.

Midsummer misalnya, memang merupakan tradisi paganisme di beberapa daerah di Eropa yang kemudian digabungkan ke dalam perayaan umat Katolik yaitu hari Santo Yohanes Pembaptis. 

Sedangkan adegan orang terjun dari tebing juga mengambil referensi legenda Nordik yang disebut attestupa, dimana dari kematian itu konon akan memunculkan kebahagiaan kekal bagi orang yang meninggal tersebut.

Tak hanya itu, film ini juga mengambil banyak referensi kekristenan semisal konsep Trinitas Suci ,korban darah (anak domba) pertama, bahkan soal kehidupan Kekristenan di era modern melalui salah satu penggambaran karakternya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun