Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pencarian Cinta Sang Putri Pembawa Sial dalam "The Princess and The Matchmaker"

20 Maret 2018   22:35 Diperbarui: 23 Maret 2018   18:12 2971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://www.brollopstorget.se/

Detail pada film ini juga menarik untuk disimak. Pemilihan kostum, set design dan setting lokasi yang digunakan cukup memanjakan mata penonton. Pemilihan warna-warna cerah di setiap elemen pendukung film ini juga menegaskan bahwa film ini memang merupakan drama komedi yang bertujuan untuk menghibur dan menyegarkan penontonnya, bukan film drama kolosal yang serius dan bernuansa kelam.

Kekurangan

Kekurangan dari film ini sebenarnya terletak dari jalan ceritanya yang terkesan terburu-buru. Kehadiran para aktor yang berperan sebagai kandidat atau calon suami dari Putri Songhwa pun cenderung hanya sebagai pelengkap saja. Latar belakang atau ambisi masing-masing calon suami hanya diceritakan ala kadarnya dan cenderung terburu-buru demi menghadirkan konklusi akhir film. 

Chemistry yang dibangun oleh Shim Eun-kyung dan Lee Seung-gi sepanjang film pun terkesan nanggung dan cukup hambar. Hal-hal inilah yang menjadikan adegan drama di film ini terkesan "kurang romantis" layaknya film atau serial drama Korea lainnya.

Kesimpulan

Dengan berbagai kekurangannya, sejatinya film ini masih layak untuk ditonton khususnya bagi para pecinta K-Drama. Bahkan bagi saya pribadi yang sebenarnya kurang menyukai drama Korea pun cukup terhibur ketika menyaksikan film ini.

Meskipun jalan ceritanya sangat mudah ditebak dan tipikal film-film Korea pada umumnya, namun kehadiran unsur komedi yang segar di film ini akan cukup membuat kita tertawa terpingkal-pingkal. Unsur sejarah dan kebudayaan Korea di masa lampau yang sangat kental di film ini pun rasanya tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Sinematografinya juga ditampilkan dengan baik dan berhasil menyajikan sebuah film ringan yang indah juga memanjakan mata, dan pastinya membuat penonton untuk ingin terus duduk tenang menyaksikan film ini sampai selesai. Dan meskipun tidak dieksekusi dengan cukup baik, namun film ini jelas ingin menyampaikan pesan bahwa cinta lah yang pada akhirnya menjadi pilihan utama dalam setiap hidup manusia, dan cinta tidak bisa dipaksakan hanya untuk menggapai suatu tujuan atau ambisi. 

Bagaimana, tertarik menyaksikan?

Oiya, dikarenakan terdapat beberapa adegan komedi yang bertema dewasa, disarankan agar tidak membawa anak kecil ketika menyaksikan film ini. So, selamat menonton teman-teman Kompasianer!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun