Mohon tunggu...
Yoviendi
Yoviendi Mohon Tunggu... Jurnalis - nice

dont

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Semu

28 Mei 2017   11:18 Diperbarui: 28 Mei 2017   11:37 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ku mengerti berapa banyak waktu yang harus ku habiskan
Untuk sekedar mengatakan aku melakukan
****
Ada kalanya melihat hanya sebatas sinar putih yang kian menghitam
Mungkin saat itu, hayalku sedang bekerja
****
Melihat sebuah jalan, ditengah harapan maha membosankan
Sungguh sangat tak bersahabat
Untuk mengatakan "aku menyukainya"
Melihat Jalan itu yang menampilkan pandangan serupa,
Mungkin berpesan agar angan ku terus bekerja
Mengapa waktu itu, ku tak memilih gelap untuk sekedar mencari jalan terang
Kini sebuah asa dalam kesendrian yang mengharapkan belaian kasih sayang dari seseorang
****
Kasih itu begitu mahal untuk sekedar di harapakan
Meski ku sangat naif untuk sekedar berandai
Sinar bintang hanya di ciptakan untukku
Dan kusus menyinariku
****
Dulu kata andai hanya sebatas mitos yang tak kunjung terselesaikan
Kini kata andai itu sulit untuk sekedar disentuh
Merintih dan berdoa, dimanakah ku berada
Sekedar meminta berilah sebuah cinta
Agar ku bisa beradai dalam terang
Yang kelak ku akan berbahagia
Meski kata bahagia tak begitu menenangkan (****)
#catatan harian[caption caption="Putih"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun