Mohon tunggu...
Arjuna Sihombing
Arjuna Sihombing Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Keberuntungan bisa direncanakan Pin 75656D88

Selanjutnya

Tutup

Catatan

7 Penyebab Remaja Tidak Tertarik dengan Agama

21 April 2013   12:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:51 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja adalah masa perkembangan manusia yang menduduki tahap progresif. Masa remaja mencakup masa juvenilitas (adolescantinium), pubertas, dan nubilita.

Sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohani, maka agama pada remaja dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

1.Pertumbuhan Pikiran dan mental remaja

Keyakinan agama yang diterima pada masa kanak-kanak sudah tidak tidak terlalu menarik bagi mereka. Karena selain masalah agama mereka sudah tertarik dengan pada masalah kebudayaan, sosial, ekonomi, dan norma-norma kehidupan lainnya.

Hasil penelitian Allport, Gillesphy, dan Young menunjukkan

-85% remaja Katolik Romawi tetap taat menganut ajaran agama.

-40% remaja Protestan tetap taat menganut agamanya.

Hasilnya menyatakkan bahwa ajaran agama yang bersifat konservatif lebih banyak berpengaruh pada remaja, sedangkan ajaran agama yang kurang konservatif dogmatis dan agak liberal akan mudah mempengaruhi pikiran dan mental remaja, sehingga mereka banyak meninggalkan ajaran agamanya.

2. Perkembangan Perasaan

Perasaan sosial, etis, dan estetisme mendorong remaja untuk menghayati peri kehidupan yang terbiasa dilingkungannya. Masa remaja merupakan masa kematangan seksual. Remaja lebih mudah terperosok kearah tindakan seksual yang negatif.

Dalam penelitian sekitar tahun 1950-an. Dr. Kinsey mengungkapkan, bahwa 90% pemuda amerika sudah mengenal masturbasi, homo sex, dan onani.

3.Pertimbangan sosial

Karena kehidupan dunia lebih dipengaruhi kepentingan akan materi, maka cendrung para remaja lebih bersikap materialis.

Hasil penyelidikan Ernest Harms terhadap 1.789 remaja Amerika antara usia 18-29 tahun menunjukkan, bahwa 70% pemikiran remaja ditujukan bagi kepentingan : keuangan, kesejahteraan, kebahagiaan,kehormatan diri, dan masalah kesenangan pribadi lainnya. Sedangkan masalah akhirat dan keagamaan hanya 3,6%, masalah sosial 5,8%

4.Perkembangan Moral

Moral pada remaja berasal dari rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi. Tipe moral pada remaja mencakupi:

a.Self- directive

[__> Taat agama atau moral berdasarkan pertimbangan pribadi.

b.Adaptive

[__> Mengikuti lingkungan.

c.Submissive

[__> Adanya keraguan terhadap ajaran moral atau agama.

d.Unadjusted

[__> Belum yakin dengan ajaran agama

e.Deviant

[__> Menolak ajaran Agama

5.Sikap

Sikap anak muda terhadap agama tergantung dari kebiasaan masa kecil serta lingkungannya.

Howard Bell dan Ross, berdasarkan penelitiannya terhadap 13.000 remaja di Maryland terungkap hasil berikut:

-Remaja yang taat agama 45%

-Remaja yang jarang atau tidak sama sekali 35%

6.Minat

Minat remaja terhadap agama dipengaruhi dari dorongan diri. Dan ketertarikan terhadap kenikmatan dunia, sehingga masalah agama dan akhirat dikesempingkan dulu.

Howard Bell dan Ross, berdasarkan penelitiannya terhadap 13.000 remaja di Maryland terungkap hasil berikut:

-Minat anak muda terhadap: Ekonomi, keuangan, materil dan sukses pribadi 73%

-Minat terhadap masalah ideal, keagamaan, dan sosial 21%

7.Ibadah

1)Pandangan para anak muda terhadap ajaran agama, ibadah, dan masalah doa, Ross dan Oskar Kupky menunjukkan

a.148 siswi dinyatakan 20 orang tidak pernah mempunyai pengalaman keagamaan,  128 mempunyai pengalaman keagamaan. Diman 68 diantaranya secara alami tanpa pengajaran.

b.31 Orang yang mendapatka pengalaman agama melalui proses alami, mengakui adanya keajaiban yang menakjubkan di balik keindahan alam yang mereka nikmati.

2. Pandangan anak muda terhadap Ibadah:

a. 42% Tidak pernah beribadah

b. 33% Mereka beribadah karena yakin tuhan mendengar mereka

c. 27% Ibadah meredakan kesusahan yang mereka derita.

d. 18% Ibadah membuat mereka senang

e. 11% Mengingatkan mereka terhadap tanggung jawab

f. 4%  Mengganggap ibadah kebiasaan yang mengandung arti.

Jadi, 17% mengatakan Sembahyangbermanfaat untuk berkomunikasi dengan Tuhan, sedangkan 26% di antaranya menganggap bahwa sembahyang hanyalah merupakan media untuk bermeditasi.

PIN 75656D88

Referensi

Psikologi Agama. Prof. Dr. H. Jalaluddin

ringkasan : khoirul arjuna

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun