Kendala-kendala
- Harus kita maklumi pendidikan saat stay at home dengan pembelajaran daring memang mempunyai pola yang berbeda dengan anak berada di sekolah, pasti ada beberapa kendala yang dihadapi:
- Tidak semua anak mempunyai gadget di rumah, mungkin sengaja orang tua tidak membelikannya (untuk menjaga anak dari akses buruk), sehingga saat ada tugas-tugas dari sekolah harus menungu gadget milik orang tuanya.
- Harus ada biaya ekstra untuk dapat mengakses internet.
- Tidak semua wilayah mempunyai kemudahan dalam mengakses internet.
- Keterbatasan anak dalam memperoleh akses mencari sumber belajar (karena larangan keluar rumah)
- Keterbatasan kemampuan orang tua dalam ikut menyelesaikan tugas-tugas siswa/anak.
- Hasil kurang maksimal untuk mencapai ketuntasan dalam belajar.
SolusiÂ
Kebijakan ini adalah bagian dari efek domino adanya kondisi saat ini, dan dirasa memang yang paling tepat, karena menyelamatkan nyawa manusia (siswa, guru dan warga sekolah lainnya) adalah lebih penting, apapun alasannya ini adalah keniscayaan yang harus diterima sebagai konsekuensi, dan tidak boleh menyalahkan keadaan tetapi dengan kondisi saat ini harus pandai-pandai mencari solusi yang tepat dan terarah sehingga fungsi penting dari  pendidikan tidak kehilangan makna dan merugikan khususnya bagi anak-anak. Maka dari itu peran Pendidikan Keluarga bisa lebih aktif, partisipatif, kolaboratif dengan sekolah, dengan semangat mencerdaskan dan membekali anak-anak kita yang nota bene adalah amanat dari Allah swt.
Dalam konteks ini peran pendidikan keluarga  dari segi akhlak melalui teladan-teladan keseharian yang baik di rumah harus di bangun bersama dan orang tua menjadi pionernya. Dari sisi akademik dibangun komunikasi yang konstruktif dengan sekolah atau pihak-pihak yang kompeten. Selamat berjuang jangan menyerah mengantarkan anak-anak mendapatkan ilmu yang manfaat bukan hanya sekedar mereka mendapatkan selembar ijazah, semoga. (pakdoel)