Mohon tunggu...
Gatra Maulana
Gatra Maulana Mohon Tunggu... lainnya -

warga semesta yang sekedar ikut etika setempat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia Mesin

17 November 2015   02:55 Diperbarui: 17 November 2015   02:55 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

waktu teramat cepat sekali berputar, berlari, melesat hingga tak sadar hidup seperti kilatan petir sebentar pejam jadi siang, sebentar kedip jadi malam. seperti itulah hidup jika tak ada muatan penyadaran didalamnya maka tak ada manfaat baginya. 

*******************

apakah anda mengira bahwa hidup ini hanyalah permainan yang kerap dimainkan sesukanya, tentu saja mungkin hidup ini hanyalah sebuah permaianan yang sudah terdesain rapih-utuh oleh sang pencipta. tapi jika hidup ini adalah permainan apakah seyogyanya hidup ini terus-terusan di permainkan sesukanya ?

sudah barang tentu semua manusia yang bernafas tidak ingin hidupnya terkurung dalam kegelapan, berkumbang dalam kekecewaan dan kecemasan. bukankah setiap orang cenderung ingin yang pasti dan praktis saja, ingin agar setiap keinginanya cepat terwujud dalam sekejap mata. namun orang-orang selalu lalai dan lupa bahwa kehidupan ini bukanlah apa yang kita inginkan, bukan pula apa yang kita fikirkan. 

apakah anda cenderung memilih bertindak dan menyadari tindakan anda ?

apakah anda cenderung memilih mendengarkan dan tidak menyadari apa yang anda dengaar atau anda melihat sesuatu dan tidak menyadari apa yang sedang anda lihat ?

socrates pernah mengatakan,"bahwa hidup yang tidak disertai kesdaran tentang hidup itu sendiri, tidaklah layak untuk dihidupi"

banyak orang yang bisa melihat tapi sebenarnya mereka tidak melihat apa-apa, layaknya kelelawar terbang siang menerjang segala pepohonan. banyak orang tidak hidup dalam kehidupan yang disadari penuh. mereka hidup dalam kehidupan persis layaknya seperti mesin, dengan tubuh seperti mesin, pikiran seperti mesin, dengan emosi seperti mesin, dengan tindakan seperti mesin dan dengan reaksi seperti mesin.

paling tidak jika anda membuat pengakuan diri dan menyadari hari-hari kemarin, mungkin tak ubahnya anda hidup seperti mesin. ketika halnya seorang teman mengatakan "ohh, cantik sekali baju yang sedang anda pakai" anda merasa senang mendengar ungkapan itu bukan ?. karena selembar baju, anda merasa bangga dengan diri anda. diwaktu lain, teman anda mengatakan "sepertinya kemeja baru yang sedang anda pakai itu kurang menarik dilihat" bagaimana persaan anda, tentu saja kecewa, karena dengan kemeja baru anda merasa sedih. biasanya yang terjadi adalah ketika mereka menekan "tombol" anda naik, mereka menekan "tombol lain" anda turun. dan rupanya anda menyukai hal itu. sudah berapa banyak orang yang anda kenal tidak terpengaruh oleh pujian dan kritik ?

atau ketika anda sesuai dengan selera umum, kecenderungan umum atau mode yang sedang berlaku, apakah anda sudah merasa cantik, ganteng dan menarik ? apakah kemenarikan anda tergantung pada apa yang dipikirkan orang-orang sekeliling anda mengenai anda ? jika benar demikian, bersiaplah anda menjemput ketidaktrentaman dalam hidup, kesesakan dalam hidup, kehidupan yang tidak hidup. sebab, jika anda sadar sepenuhnya tentang hal demikian, anda akan memahami betapa diri anda seperti mesin di dalam kehidupan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun