Dengan bertambahnya usia, saya merasakan ketahanan fisik yang mulai turun. Dulu saat masih muda saya mampu untuk ke luar kota atau ke luar negeri tanpa harus minum vitamin atau bertahan terhadap perubahan cuaca sama sekali. Â Saya tak pernah merasakan sakit apa pun.
Namun, ketika usia sudah makin tidak muda lagi, fisik sudah mudah cape dan perut sedikit-dikit kembung dan apalagi saya punya sakit perut kronik. Â Saya merasakan betapa repotnya jika harus bepergian ke luar kota/ke luar negeri tanpa persiapan obat. Â Persiapannya sangat ribet karena harus vaksinasi "flu" dan yang kedua melengkapi obat-obatan lengkap buat diri saya.
Bepergian ke Australia yang jadi rutinas karena mengunjungi anak yang kuliah, jadi halangan bagi saya setiap kali akan berangkat.  Betapa tidak, suasana hati yang senang,kangen dan bahagia karena akan bertemu  dengan anak yang sudah lama berpisah.  Â
Tapi ada "ganjelan" yang luar biasa bahkan jadi pikiran sekali bagi saya karena setiap kali mau berangkat , pikiran bagaimana jika saya jatuh sakit di sana mengingat pesawat itu berangkatnya malam pukul 23.30 dan biasanya saya  tak pernah bisa tidur di  dalam pesawat.Â
Hampir 7 jam perjalanan yang cukup melelahkan buat saya ditambah besoknya biasanya saya langsung jalan bersama anak karena waktu saya cukup terbatas.  Belum lagi cuaca di Melbourne itu sering dikatakan "moody climate"  bagaikan seseorang yang sering berubah-rubah sikap atau keputusannya tergantung dari "mood"yang dihadapinya.  Nach,  hal yang sama dengan cuaca di Melbourne, saat saya  datang pada musim panas sekali pun , tiba tiba cuaca  yang awalnya cerah, terang benderang di pagi hari berubah menjadi mendung dan angin kencang sekali .
Perubahan cuaca yang mendadak ditambah dengan badan yang tidak fit karena tidak tidur semalaman membuat hidung saya "meler" alias  pilek. Belum lagi ketika malam hari menjelang tidur tiba-tiba kaki merasa dingin sekali dan perut kok mules .Â
Segera dengan gerak refleks, tanganku mencari sesuatu di dalam tas obat-obatan. Â Ini tidak boleh dibiarkan begini, "susah aku nanti jika sakit di negara orang", kataku dalam hati. Â Â Apa yang kucari itu dapat segera kutemukan karena terlihat dengan jelas kemasan bungkusan berwarna kuning.Â
Bungkusan yang terdiri dari 7 sachet " Tolak Angin" produksi dari Sido Muncul ini sangat mudah membawanya tidak perlu takut akan tumpah walalupun dalam bentuk cair karena kemasan sachet ini tertutup rapat tapi mudah untuk membuka dengan menyobek di bagian atasnya. Â Persediaan tolak angin sudah saya siapkan sebelum berangkat . Â Paham benar bahwa khasiat Tolak Angin ini sangat ampuh untuk masuk angin yang pasti datang karena perubahan cuaca. Â Â Minumnya juga mudah sekali , satu sachet langsung dituangkan ke sendok lalu diminum tanpa repot. Â Badan terasa hangat dan kedinginan hilang, apalagi itu perut yang mules juga berhenti. Â Saya bisa tidur dengan tenang. Besoknya kegiataan pun tidak terganggu karena saya sudah segar bugar.
Proses Panjang  Perjalanan Tolak Angin
Seperti sebuah perjalanan saya yang cukup lama dan panjang. Demikian juga dengan perjalanan  Tolak Angin mulai dari sebuah produk jamu tradisional menjadi obat herbal yang diproduksi secara modern.
Awal mulanya dibuat  jamu secara tradisional pada tahun 1930.  Berkembang menjadi jamu tolak angin dalam bentuk cair sejak 1992.  Terakhir  menjadi produk  obat herbal berstandard sejak tahun 2007 .  Tolak Angin Sido Muncul mendapatkan sertifikat Obat Herbal tersandar dari BPOM, dan menjadi satu-satunya obat herbal terstandard, baik dari bahan baku maupun mutu produknya .
Bahan baku yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti buah Adas (Foeniculli Fructus), buah Kayu Ules (Isorae Fructus), daun Cengkeh (Caryophylli Folium), Jahe (Zingiberis Rhizoma), daun Mint (Menthae arvensitis Herba), madu (Mel depuratum) dan bahan lainnya. Bahan-bahan ini selain berfungsi sebagai antifaltulens, mencegah mual dan muntah, perut kembung, juga berfungsi sebagai antiinflamasi (anti-radang), antibakteri dan antioksidan
Agar dapat diakui oleh BPOM, Sido Muncul telah membuat pabrik dengan standard GMP (Good Manufacturing Practice), telah melalui uji toksisitas subkronik dan uji khasiat yang terbukti memelihara / menjaga daya tahan tubuh
2. Uji Khasiat Tolak Angin Cair, dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara signifikan. (Laboratorium Bioteknologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro – Semarang
Semua analisa bahan baku telah dilakukan di laborotarium mikrobiologi untuk mengetahui semua aspek biologis mikrobial.  Selain itu juga dilakukan analisa formulasi dan produksi untuk penelitian sifat fisik dan kimia bahan baku , komposisinya maupun jenis bahan bakunya. Kegiatan untuk produksi,perencanaan dan pengendalian dan otomasi produksi.
Beberapa uji farmakogi pun dilakukan di laboratorium farmakologi . Uji farmalogi untuk menentukan manfaat bagi manusia, uji toksisitas untuk keamanan produk dan lainnya.
Laboratorium ini bekerjasama dengan beberapa universitas, diantaranya : UGM, USD, ITB, UNDIP, Maranatha.
Produk-Produk Tolak Angin:
Makin banyak variasi dari Tolak Angin mulai dari Tolak Angin Cair, Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak, Â Tolak Angin Bebas Gula sampai kepada Tolak Angin Care.
Tolak Angin Cair:
Kemasannya berwarna kuning menyegarkan. Bahan baku dari zat aktif tanaman herbal dan tidak menyertakan kandungan Startch . Â Sangat berkhasiat diminum saat melakukan perjalanan jauh atau kurang enak badan.
Tolak Angin Flu:
Jika kita mengalami gejala flu, pilek,batuk, demam, maka kita dapat mengonsumsi Tolak Angin Flu. Â Bahannya 100% alami, madu, jahe, daun mint,cengkeh, minyak ades. Komposisi khas valerian , meniran, echinacea, ginseng.
Tolak Angin Angin Anak:
Khusus dibuat untuk anak berusia 1 tahun ke atas. Â Bahan dan komposisinya disesuaikan dengan usia anak. Â Anak pasti menyukainya karena tidak seperti rasa obat yang pahit, tetapi ada rasa madu dan dan mint yang menyegarkan.
Tolak Angin Care Bebas Gula:
Bagi penderita diabetes yang tidak menyukai gula, tolak angin Care Bebas Gula sangat tepat dikonsumsi. Â
Tolak Angin Care:
Tolak Angin Permen:
Tolak Angin  Tablet:
Bahannya tak berbeda dengan jenis tolak angin yang lainnya.  Hanya bentuknya saja dalam tablet.  Diminum 3-4 kali per 1 tablet sehari.  Untuk pencegahan  dapat diminum 1 tablet sehari.
Tolak Angin Serbuk:
Sekarang, kita ngga perlu ragu lagi , apalagi buat traveller seperti saya yang ingin liburan, siapkan Tolak angin  untuk menyelamatkan liburan kita .