Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hukum Tak Peduli pada Tangisan Anak-anak yang Dipisahkan dari Orangtuanya

21 Juni 2018   17:51 Diperbarui: 22 Juni 2018   15:06 2511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paediatric  dan ahli trauma anak menyuarakan betapa bahayanya memisahkan anak imigran dari orangtuanya di perbatasan Amerika dapat menimbulkan kerusakan fisik dan psikologi.

Banyak cerita tentang anak-anak yang dipisahkan di perbatasan Meksiko dan Amerika. Para dokter dan ilmuwan memperingatkan dampak kesehatan untuk anak dalam jangka panjang apabila anak ini tidak segera dipersatukan dengan orangtunaya.

Bahkan The American Academi of Pediatrics berani menyatakan kebijakan memisahkan anak dari orangtunya sebagai "child abuse" dan perlawanan terhadap "apa pun yang telah disepakati  oleh paediatricians".

Mulai dari pertengahan April hingga Mei tahun ini, US Department of Homeland Security menyatakan telah memisahkan hampir 2.000 anak dari orangtuanya, setelah orangtuanya menyeberang perbatasan untuk masuk Amerika. Atas nama hukum, petugas melakukan pemisahan orangtua dan anak. Tapi mereka tak mendengarkan jeritan dan teriakan anak-anak sepanjang hari mencari orangtuanya. 

Dampak jangka panjang:

Nelson, seorang  pimpinan investigator dari Bucharest Early Intervention Project telah mengalami dan melihat bagaimana anak-anak yatim yang tidak lagi memiliki orangtua itu.  Setelah adanya obeservasi cukup panjang, ternyata pemisahan anak dari orangtuanya selama dua tahun mengakibatkan kemunduran dari kegiatan elektriks otak. Kemunduran itu bisa terus terjadi bahkan sampai pada tahap yang dramatis di area yang sangat membahayakan.

Secara psikologi, anak-anak mengalami post traumatic streess dan kekhawatiran atau ketakutan terhadap perpisahan akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes pada hidupnya di masa mendatang. 

Tidak hanya itu, dari segi sikap pun terlihat ada keanehan, anak-anak yang berada jauh dari orangtua akan mengalami kesulitan untuk mengingat dan menyimpang sesuatu dalam memori dan juga susah mengontrol impuls yang berujung pada tindakan yang tidak peduli terhadap perasaan orang lain.

Jika hal tersebut terus terjadi, anak-anak yang terpisahkan tersebut akan mengalami trauma dalam tingkat yang tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun