Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mendadak Berhentikan KSAD Efek Kemarahan Presiden SBY!

22 Juli 2014   11:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:37 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.COM/Sandro Gatra Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen Budiman (kiri) dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko sesaat setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jumat (30/8/2013).

[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="KOMPAS.COM/Sandro Gatra Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen Budiman (kiri) dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko sesaat setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jumat (30/8/2013)."][/caption] Presiden SBY secara mendadak mengganti KSAD Jendral Budiman. Tidak lazimnya Presiden melakukan pergantian secara mendadak ini menimbulkan sejumlah tanda tanya besar di masyarakat luas. Berita ini menjadi headline sejumlah portal berita nasioanal.Kompas dengan judul Pergantian KSAD Efek dari Manuver Politik Selama Pilpres?.Tempo memberikan judul yang lebih hot SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD. Apalagi pergantian KSAD ini diawali dengan panggilan mendadak Presiden SBY pada Panglima TNI Jendral Moeldoko pada hari Senin tanggal 21-7-2014. Hal inipun diakui oleh Jendral Budiman seperti yang dikutip dari Tempo.com yang mengatakan "Panglima menelepon saya dan mengabarkan pemberhentian tersebut," kata Budiman kepada Tempo, Senin, 21 Juli 2014. Telepon itu diterima Budiman sekitar pukul 18.45. Jendral Budiman tidak menanyakan alasan pemberhentian dan hanya menjawab "Saya cuma bilang, 'Siap laksanakan, silakan Pak,'," kata Budiman. Menurut rencana Jendral Budiman akan diganti pada tanggal 25-7-2014 pada hari Jumat.Jendral Budiman dilantik menjadi KSAD pada hari Jumat tanggal 30-8-2014.Pergantian KSAD ini lebih cepat dua bulan sebelum Budiman memasuki usia pensiun pada bulan September 2014 ini. Jendral Budiman merupakan perwira senior dari angkatan 1978. Untuk meredam asumsi liar yang berkembang di masyarakat luas TNI telah membantah jika pergantian KSAD ini akibat muatan politik.Lewat Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya membantahnya,walaupun pergantian KSAD ini terjadi ditengah situasi jelang pengumuman hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Enggak, enggak ada (alasan politis). Wajar kok. Kecuali masih tiga tahun lagi sudah mau diganti, baru itu dipertanyakan," kata Fuad saat dihubungi wartawan, Senin (21/7/2014) malam. Sehubungan dengan pergantian KSAD ini,Panglima TNI telah mengajukan tiga nama sebagai pengganti Jendral Budiman yaitu: Letjen Gatot Nurmatyo, Letjen M Munir, dan Letjen Waris.Letjen Gatot Nurmatyo saat ini tengah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Sedangkan Letjen M Munir kini menjabat sebagai Wakil KSAD. "Letjen Waris menjabat sebagai Sekjen Dewan Ketahanan Nasional Sebelumnya Presiden SBY sempat geram dengan ulah seorang petinggi TNI aktif yang mengatakan  SBY Presiden kapal karam yang harus ditinggalkan dan tak perlu diikuti lagi.Akibatnya SBY memanggil seluruh petinggi TNI dan Polri dalam sebuah pertemuan mendadak. Dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan pada tanggal 2 Juni 2014 ini Presiden SBY menegaskan dirinya masih Panglima tertinggi "Saya tahu info ini. Ini bentuk subordinasi, harus hati-hati. Saya itu panglima tertinggi TNI-Polri," kata SBY di Kementerian Pertahanan, Senin, 2 Juni 2014 seperti  dikutip dari tempo.com.Pernyataan  SBY ini semacam ancaman buat perwira tinggi TNI dan Polri yang coba-coba untuk membangkang dan SBY sebagai Panglima tertinggi bisa saja mencopotnya kapan saja. Pergantian KSAD yang mendadak ini juga menimbulkan spekulasi karena adanya kasus skandal ‘survei’ Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang cukup menghebohkan jelang pelaksanaan Pemilu 2014 ini. Pada saat itu juga sudah berkembang berita yang mengatakan jika Presiden akan mencopot salah satu jabatan tertinggi TNI.Tetapi semuanya berjalan lancar-lancar saja dan tidak ada berita pergantian pimpinan TNI. Sampai saat ini kita tidak bisa memastikan alasan pemberhentian KSAD secara jelas,selain karena alasan akan memasuki masa pensiun,walaupun masa pensiun Jendral Budiman masih dua bulan lagi.Memang semuanya adalah hak preogatif Presiden untuk mengganti KSAD.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun